24/05/2024, 02:08 WIB
Editor : Dylan Alfarizi
Preman atau premanisme sebutan orang jahat atau orang yang melakukan kejahatan menodong, merampok, memeras maupun kekerasan terhadap orang lain. Tingkat terjadinya tindak premanisme ini cukup besar atau bisa dikatakan sering terjadi di Indonesia.
Lalu, bagaimana upaya pemberantasan preman?Â
Melakukan penembakan misterius (Petrus), Metode ini dilakukan pada tahun 1983. Namun ketika berita Petrus ini tersebar beberapa penjahat memilih menyerahkan diri, ada juga preman yang kabur dan tidak sedikit yang berhenti melakukan tindak kejahatan. Rupanya metode penembakan misterius ini menurunkan angka kejahatan secara signifikan.
Namun tidak lama dari berhasilnya metode ini, oprasi petrrus mendapat kritikan karena melanggar hak asasi manusia (HAM). Dianggap melanggar HAM karena oprasi ini banyak membunuh orang -- orang tanpa diadili melalui jalur hukum, dan akhirnya oprasi petrus berakhir pada tahun 1985.
Namun terlepas dari upaya tersebut, premanisme masih menjadi masalah besar di Indonesia pada era orde baru. Beberapa kritikus berpendapat bahwa pemerintah terlalu berfokus pada hukuman dan penindasan, dibandingkan mengatasi akar penyebab premanisme.
Selain itu,upaya pemerintah sering kali di kritik karna terlalu berat dan tidak efektif. Beberapa contoh penting upaya pemerintah memerangi premanisme pada era orde baru, yaitu pembentukan "Satuan Pemberantasan Preman". Namun upaya tersebut tidak sepenuhnya berhasil dalam memberantas masalah premanisme, meski pemerintah melakukan upaya untuk memerangi premanisme pada era orde baru, preamnisme tetap menjadi isu penting di Indonesia selama periode ini, dan ini hanyalah salah satu dari banyaknya tantangan yang dihadapi negara ini sejak kemerdekaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H