KKN Universitas Peradaban Kelompok 15 Desa Sidaurip, Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap memiliki agenda pada Sabtu, 25 Januari 2025 yaitu mengunjungi TPQ Madrasah Diniyah Al-Huda. Kegiatan yang dilakukan pada pagi ini sangat istimewa karena bertepatan dengan jadwal latihan rutin kesenian musik hadroh yang dilakukan oleh anak-anak disekitar RT 05 Desa Sidaurip. Kegiatan lathian ini dilakukan setiap hari Sabtu yang dimulai pada pukul 08.00 hingga 10.00 WIB dan kegiatan ini melibatkan anak laki-laki maupun perempuan.
   Musik hadroh sendiri merupakan salah satu jenis musik tradisional islam yang menggunakan alat musik rebana sebagai alat utama dalam isntrumennya. Musik hadroh biasanya dimainkan dalam bentuk grup dan dilantukan syair atau sholawat yang berisi pujian bagi Baginda Nabi Muhammad SAW. Kesenian musik hadroh ini merupakan bagian penting dari budaya masyarakat Muslim di beragai wilayah, khusunya di Indonesia sendiri.
   Latihan kesenian musik hadroh ini memiliki seorang pengajar yang bernama Ibu Sutri, beliau juga salah satu dari tiga guru yang mengajar di TPQ tersebut. Selain Ibu Sutri, ada juga dua guru lain yang mengajar di TPQ yaitu Ibu Suniah dan Bapak Kayim. Sesuai dengan informasi yang diberikan oleh Ibu Sutri, di TPQ Madrasah Diniyah Al-Huda memiliki jumlah kelas sebanyak 4 kelas dengan jumlah santri pada setiap kelasnya berkiasar antara 10 hingga 15 anak. Adapun jadwal belajar rutin yang dilakukan di TPQ ini berlangsung setiap hari Selasa hingga Kamis, sementara pada hari Jumat dan Senin digunakan sebagai hari libur. Sedangkan untuk latihan kesenian musik hadroh sendiri dijadwalkan setiap hari Sabtu dan Minggu yang ditujukan sebagai kegiatan tambahan yang dapat mendukung perkembangan bakat seni yang para santri miliki.
   Dari kegiatan tersebut dapat menajadi salah satu cara yang efektif dalam melibatkan anak-anak dalam suatu kegiatan yang memiliki nilai yang positif di tengah era tantangan modernisasi yang seringkali anak-anak jaman sekarang melupakan akar kesenian tradisional daerahnya masing-masing. Selain itu juga, dengan adanya kegiatan seperti ini dan adanya dukungan dari orang tua dan guru seperti Ibu Sutri, latihan kesenian musik hadroh ini dapat menjadi bukti yang nyata bahwa suatu tradisi dapat dilestarikan melalui pendidikan.
    Apabila kegiatan seperti ini hilang, maka siapa yang akan bertanggung jawab atas keberlajutan kegiatan tradisional seperti ini? Jawabannya adalah kita sebagai mahasiswa KKN Kelompok 15 Desa Sidaurip mengadakan kolaborasi antara masyarakat, pengajar dan dukungan dari pemerintah desa setempat, khususnya pada Desa Sidaurip. Dengan langkah ini, kesenian musik hadroh ini dapat terus hidup dan dikembangkan terus menerus dan dapat dijadikan warisan budaya yang membawa nilai keislaman bagi generasi muda jaman sekarang.
Penulis: Putri Aulia Zahra
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI