Â
 Masyarakat semakin tertarik menggunakan pupuk organik yang ramah lingkungan dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan hasil pertanian secara berkelanjutan. Di Desa Sidaurip, Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap, orang mulai menanam bibit sayur dengan kompos kayu putih. Metode ini mendukung pertanian organik dan memanfaatkan limbah pohon kayu putih yang banyak ditemukan di daerah tersebut.   Kompos kayu putih adalah pupuk organik yang dibuat dari limbah pohon kayu putih yang umum di Indonesia. Komposit ini mengandung nutrisi penting tanaman seperti nitrogen, fosfor, dan kalium. Pembuatan kompos kayu putih adalah proses di mana bahan-bahan organik seperti daun, ranting, dan sisa-sisa kayu putih dipecahkan secara alami. Keunggulan kompos adalah bahwa mereka dapat memperbaiki struktur tanah, meningkatkan kelembapan, dan menyuburkan tanaman tanpa merusak keseimbangan ekosistem seperti yang dilakukan oleh pupuk kimia.
   Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberi tahu orang-orang di Desa Sidaurip tentang manfaat pertanian organik dengan kompos kayu putih. Kegiatan ini juga mendukung gerakan lingkungan yang berfokus pada pemanfaatan sumber daya lokal dengan baik. Salah satu tujuan utama adalah penerapan metode pertanian yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan, yang akan meningkatkan hasil panen dan menjaga kualitas tanah untuk generasi berikutnya. Berikut adalah langkah-langkah dalam penanaman bibit sayuran menggunakan kompos kayu putih: pertama, siapkan wadah seperti polibag yang akan digunakan sebagai media tanam. Wadah ini perlu disesuaikan ukurannya dengan jenis tanaman yang akan ditanam agar bibit dapat tumbuh dengan baik. Setelah wadah siap, campurkan kompos kayu putih dengan tanah hingga merata. Kompos kayu putih berfungsi untuk memperkaya kandungan nutrisi dalam tanah sehingga mendukung pertumbuhan bibit sayuran. Selanjutnya, untuk membuat media tanam siap digunakan, ratakan campuran tanah dan kompos di atas polibag. Kemudian, taburkan bibit sayuran secara merata ke dalam wadah yang telah diratakan sebelumnya. Pastikan setiap bibit tersebar secara proporsional untuk memastikan tanaman mendapatkan ruang yang cukup untuk berkembang.
   Setelah bibit diletakkan, lapisi kembali dengan tanah tipis untuk melindunginya. Langkah terakhir adalah menyiram tanah dengan perlahan agar tanah tetap lembab dan bibit sayuran dapat mulai berkembang biak dan beradaptasi. Agar bibit tidak tergenang, siram secara merata tetapi tidak terlalu banyak.
   Setelah bibit diletakkan, lapisi kembali dengan tanah tipis untuk melindunginya. Langkah terakhir adalah menyiram tanah dengan perlahan agar tanah tetap lembab dan bibit sayuran dapat mulai berkembang biak dan beradaptasi. Agar bibit tidak tergenang, siram secara merata tetapi tidak terlalu banyak.
   Penanaman bibit sayur, penggunaan kompos kayu putih memiliki beberapa keuntungan. Pertama, tanah menjadi lebih baik secara alami dan lebih subur. Kedua, penggunaan kompos kayu putih mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia, yang seringkali merusak tanah dan ekosistem lokal. Terakhir, masyarakat desa mendapatkan manfaat dari pertanian organik yang lebih sehat dan berkelanjutan melalui upaya ini.
   Kegiatan penanaman bibit sayur dengan kompos kayu putih di Desa Sidaurip membuktikan bahwa pertanian organik dapat memberikan manfaat besar bagi lingkungan dan masyarakat. Dengan menggunakan sumber daya lokal, kompos kayu putih menjadi solusi yang efektif untuk meningkatkan kesuburan tanah, mengurangi pencemaran, dan menghasilkan produk pertanian yang lebih sehat.
PenulisPenulis:Ricky Andrianto
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI