Proses Penyimpanan Informasi oleh Otak

Otak mampu menyimpan hampir setiap potongan data yang diserapnya. Para ilmuwan sekarang, walaupun tidak semuanya, percaya bahwa kita menyimpan banyak hal yang terhubung itu seperti cabang-cabang sebuah pohon.

Untuk menyimpan informasi, otak menggunakan asosiasi. Dalam otak terdapat sebuah korteks asosiasi. Ia dapat menghubungkan sesuatu yang mirip dari berbagai bank memori. Belajar menyimpan informasi dalam pola-pola dan dengan asosiasi yang kuat adalah langkah pertama menuju pengembangan kemampuan otak yang belum dimanfaatkan. Salah satu kunci untuk memperbaiki daya ingat adalah anda mengasosiasikannya dengan sebuah citra yang kuat dan menggunakan satu atau lebih kemampuan otak anda. Anda dapat mengingat dengan mudah April memiliki 30 hari, jika anda mengasosiasikannya dengan rima yang dimulai dengan April, Juni, September, November. Langkah kedua adalah belajar menggunakan pikiran bawah sadar.

Keadaan otak kita ketika sedang terjaga berbeda dengan keadaannya disaat kita tertidur. Di saat terjaga, otak memancarkan beberapa siklus per detik. Sementara itu, di saat sedang tidur, otak memancarkan frekuensi yang berbeda. Begitu pula, ketika kita berada dalam tahap awal tidur dan bermimpi. Keadaan otak kita berbeda. Banyak peneliti otak yang yakin bahwa kita dapat menyerap informasi jauh lebih cepat dan efektif ketika otak kita berada dalam keadaan waspada yang relaks. Dengan demikian, bila kita memulai setiap sesi belajar dengan relaksasi, Insyaallah, akan berhasil. Selain itu, membersihkan pikiran atau tazkiyah al-nafs, sama dapat mendorong keberhasilan belajar kita. Bahwa sadar kita akan dapat menerima pesan dengan mudah dan akan menyimpannya dalam file yang benar.