Mohon tunggu...
Dila AmitaMustika
Dila AmitaMustika Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Never give up

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perilaku Konsumsi Muslim

26 Maret 2022   19:05 Diperbarui: 26 Maret 2022   19:09 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada dasarnya konsumsi itu adalah keinginan dan kebutuhan yang memang kita akses dari otak ketika hidup sebagai manusia untuk bertahan hidup.karna sudah sunatullah manusia membutuhkan konsumsi untuk bertahan hidup.manusia diposisikan sebagai homo economicus,teori yang perlu ditekankan karakter manusia itu ada 3 yaitu: orang yang cenderung individualis, cenderung berpikir rasionalis, dan mempunyai informasi yang sempurna/tepat.Manusia selalu memikirkan rasionalitasnya dan bersikap egois dan hanya bersedia melakukan sesuatu jika mendapatkan keuntungan material Itu adalah sudut pandang orang ekonomi.Salah satu tujuan utamanya dalam kegiatan ekonomi adalah pemenuhan kebutuhan.Tentunya ini bertentangan dengan ide-ide islam karena sebenarnya manusia itu pada dasarnya memiliki sifat-sifat sosial.Sehingga semisal jika orang ber-infaq dengan banyak dalam ilmu ekonomi itu pendapatannya akan berkurang,tetapi kalau menurut hadits pendapatan akan menjadi bertambah.Konsep konsumsi sudah diatur dalam Alquran, bagaimana oleh mengatur cara kita berkonsumsi sudah diatur secara jelas dimana dilarang untuk menghamburkan harta,ketika berkonsumsi menjauhi hal yang haram,makan yang halal,jangan mendekati tafsir. Jadi konsumsi sendiri terkadang membuat terlena apalagi ketika memiliki pendapatan yang cukup maka potensi kelalaian terhadap berkonsumsi akan menjadi lebih buruk.Islam melihat konsumsi bagaimana kita hidup seimbang baik di dunia maupun di akhirat.

Terkadang yang kita bayangkan ini adalah butuhnya kita padahal ini hanya sekedar memenuhi keinginan oleh karena itu dalam ekonomi mikro Islam itu sangat berbeda konsepnya antar kebutuhan dan keinginan.Supaya ini dapat menjadikan untuk mengatur segala sesuatu apa yang dibutuhkan/alokasikan untuk memenuhi kebutuhan tersebut itu memang benar-benar sesuai dengan kebutuhan itu sendiri khususnya dalam ekonomi Islam.Kelalaian orang berkonsumsi itu disebabkan karena terlalu banyak barang yang tersedia, misalkan saat menjelang lebaran yang awalnya kita tidak memerlukan baju baru akan tetapi dengan adanya diskon, produk baru,brand baru akhirnya tergoda dengan hal seperti itu untuk membelinya. Sehingga permasalahan nya pada bagaimana kita untuk menahan diri. Caranya pada dirinya sendiri sejauh mana memahami apa yang diperintahkan Allah. Terkadang ketika kita berkonsumsi lingkungan disekitar memaksa untuk mengeluarkan hal hal yang tidak sewajarnya ,jadi memang masalah kultur bisa menjadi masalah tersendiri, tetapi kita sendiri masih bisa mampu untuk mengendalikan hal tersebut karena ini masalah personalita. Sebagai di berbagai daerah terdapat kultur yang biasanya orang milenial,ada pengeluaran yang tidak perlu dengan mengeluarkan uang beberapa rupiah diberikan tetapi disatu sisi terdapat hal kebaikan, makanya hal hal baik bisa dirubah sedikit dengan sesuai ajaran islam.

Dalam konsumsi orang memiliki uang berarti memiliki kemampuan baik .Pendekatan selalu mulai dari apa yang diinginkan,pasti yang tidak akan cukup memenuhi keinginan kita. Apalagi keinginan kita tidak terbatas dan apa sangat subjektif.Oleh karena itu agama Islam mengarahkan untuk menentukan konsumsi pada hal hal apa yang kita butuhkan dan untuk menentukan memerlukan atau tidak itu ukurannya terdapat pada maslahah. Maslahah adalah nilai barang dan jasa yang memenuhi kebutuhan dasar dan tujuan hidup manusia.Kita bisa mencontoh dari sebuah buku yang berjudul tentang minimalis ala Jepang. Di dalam buku tersebut menjelaskan tentang seorang itu bisa hidup minimalis dengan mengurangi segala sesuatu yang ada di sekitarnya. Jadi dengan hidup minimalis itulah bisa membuka pandangan hidup yang baru. Inti dari itu kita sebagai muslim juga bisa mempunyai konsep minimalis dalam konsumsi.

Secara ilmu fiqh tujuan dan hidup manusia dikelompokkan 5 elemen dasar: 

1. Tercukupi kebutuhan agamanya 

2. Terjaga jiwanya 

3. Terjaga akalnya 

4. Terjaga keturunannya 

5. Dan terjaga kekayaannya

Dalam Islam fokusnya pada maslahah basisnya kepada kebutuhan.Maka sebagai sebuah ukuran kita akan meng-ikhtiar kan pencapaian maslahat ini , menjaga nafsu kita,tetap rasional, objektif , terukur ,positif itu jadi kunci.Sehingga bisa mempunyai ukuran kalau kita ingin hidup baik level pendapatan saya minimal berapa,kalau uang kita kurang berarti terdapat hak yang belum saya penuhi, solusinya itu kita harus mengurangi pengurangan dan menambah pendapatan.Sehingga kalau diurutkan preferensi

konsumen dalam perspektif Islam terdapat 4 Level pilihan yaitu: 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun