Mohon tunggu...
Dila AyuArioksa
Dila AyuArioksa Mohon Tunggu... Seniman - Motto Lucidity and Courage

Seni dalam mengetahui, adalah tahu apa yang diabaikan -Rumi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Wasiat Lelaki Tua

28 April 2020   22:11 Diperbarui: 28 April 2020   22:23 612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kepulan asap keluar dari mulut dan dua lobang hidungku

sudah tak ku hitung lagi berapa batang rokok kuhabiskan satu jam ini,
Pikiranku mematikan sejenak kesadaran
Lenyap ke masa lalu
Tapi lupa jalan pulang 

Jari jemariku meraba seluruh tubuh
Yang sudah renta
Kenikmatan hidup mulai reda
Tiap malam dihantui ketakutan
Akan kah besok, aku masih bertemu dan mencicipi sinar matahari

Ada waktu, dimana aku bertanya pada jiwa dan raga yang tua ini
Betapa beratnya beban yang kupikul
Aku sudah tua, lusuh dan tak berdaya
Namun, kerasnya hidup
Melemparku banting tulang siang dan malam

Dulu, aku adalah seorang pemuda yang bergelora
Hidup bewarna, dan berambisi
Punya cara sendiri  mengusir kekosongan

Minuman beracun yang candu adalah teman tidurku
Tanpanya aku hilang kendali
Aku heran, semua orang marah
Dan menghantamku dengan sumpah serapah
Sudut kamar menyadarkan ku , jangan hiraukan mereka
Antara kau dengannya sama bajingan di kota ini

Kacau, dan mati rasa
Membuatku terasing dalam duniaku sendiri.
Aku menyesal bahwa aku pernah muda
Dengan cara yang sesat

Sekarang hanya gerobak tua
Berisi sampah kota
Berjalan menuju arus waktu
Yang tak tahu kapan berhenti
Yang dibuang yang kusimpan

Andaikan waktu bisa kuulang
Aku ingin kembali ke masa lalu
Dengan jiwa dan pikiran yang baru

Ah, aku kebanyakan ngawur
Kuhentikan asap rokok yang mengepul
Lalu, kuberjalan kembali menelusuri ujung jalan kehidupanku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun