Hati dan jiwaku didera racun rindu
Kupilih keluar dan menatap awan hitam
Berharap bulan dan bintang tersenyum padaku
Ketika itu, kita pernah duduk berdua
Dibawah bulan dan bintang di tengah samudra rumputan hijau
Dihadapan  api unggun
Kau mencoba duduk disampingku
Tak peduli keramaian manusia, kita berdialogÂ
Tapi aku menyesal
Kenapa waktu itu aku menghindar
Mungkin aku belum dewasa untuk menyikapi rasa cinta
Sekarang obat rindu
Cukup kata- kata mewakilinya
Dan akan abadi
Aku sadar bahwa kelak cintaku  belum sejati untukmu
Kebayoran, 16 Januari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H