Kepedulian kita kepada orang yang telah berjasa, membuat kita tidak lupa dengan perjuangan dan jejak yang ditinggalkannya.
Begitupun dengan sosok Horijah Adam seorang koreografer Minangkabau lahir di Padangpanjang, Sumatera Barat 06 Oktober 1936. Minangkabau merupakan daerah yang kental akan tradisi dan budaya. Tradisi Minangkabau yang dulunya membatasi gerak dan langkah perempuan dalam berkreatifitas, Â apalagi menjadi bahan tontonan orang. Tidak membuat Hoerijah Adam patah semangat dan menguburkan bakat dan hobby yang dimilikinya.
Dari kecil Hoerijah Adam berkecimpung dengan dunia pendidikan seni yang multikompleks, semua macam seni digali oleh Hoerijah Adam baik dari seni melukis, seni tari dan seni musik. Semua digeluti dengan serius oleh Hoerijah Adam , bak pisau yang butuh diasah, Hoerijah Adam tak henti belajar dan menekuni sampai akhirnya menjadi passion dirinya yang mendarah daging.
Berjalan sampai kebatas, berlayar sampai ke pulauyang artinya kita harus berusaha sampai ke tujuan. Pepatah yang mewakili usaha Hoerijah Adam akhirnya berbuah manis, ketika Hoerijah Adam berhasil mengukir prestasi dan melahirkan banyak gerak tari. Terkhusus Tarian untuk wanita Minangkabau yang bersumber dari gerak silat.
Langkah dan gerak sangat diperhitungkan bagi Hoerijah Adam agar wanita Minangkabau juga bisa menari seperti wanita lainnya. Karena setiap manusia memiliki bakat yang harus dikembangkan. Sekarang wanita Minangkau sudah tidak asing lagi dengan dunia panggung. Laki-laki dan perempuan tidak ada lagi perbedaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H