Mohon tunggu...
Dila AyuArioksa
Dila AyuArioksa Mohon Tunggu... Seniman - Motto Lucidity and Courage

Seni dalam mengetahui, adalah tahu apa yang diabaikan -Rumi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Pahit yang Ku Telan

2 September 2019   08:17 Diperbarui: 2 September 2019   08:34 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tertawalah
Ketika air mata sudah membeku di balik kelopak mata

Bisikan kepada semua orang
Tentang aku dan kebodohanku
Tentang aku dan angan semesta

Terkadang, manusia lebih kejam dari bencana
Merusak dan membunuh secara perlahan saudaranya.

Tapi ingatlah
Aku tidak membenci kalian
Apalagi memendam sebuah bercak hitam dalam raga ini.

Setidaknya aku hadir hari ini untuk bisa membuat kalian tertawa.

Karena saya sadar

Bahwa pahit untuk mentertawakan diri sendiri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun