Mohon tunggu...
Dila AyuArioksa
Dila AyuArioksa Mohon Tunggu... Seniman - Motto Lucidity and Courage

Seni dalam mengetahui, adalah tahu apa yang diabaikan -Rumi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kesunyian Merdeka

16 Agustus 2019   22:31 Diperbarui: 16 Agustus 2019   22:38 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dpkomala.blogspot.com

Hentakan kaki kuda di jalur hitam
Melangkah untuk berlari ke tujuan
Seutas Tali di mulut yang ditarung
si Kusir dan Kereta kayu yang bersanding di punggung baja

Roda waktu dan roda kayu berputar senada dengan ayunan kaki kuda
Silaunya matahari terhalang dengan sehelai kain

Majikan dan kuda berkerja sama
Mengelilingi Kota yang berpolusi kerakusan
Majunya zaman mengikis manis kehidupan mereka

Kemaren, sekarang tidak ada yang berubah bagi si kusir dan kuda
Hingga akhirnya Kuda yang  terbelenggu akan bebas
Bersama si Kusir di kesunyian merdeka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun