Mohon tunggu...
Dila AyuArioksa
Dila AyuArioksa Mohon Tunggu... Seniman - Motto Lucidity and Courage

Seni dalam mengetahui, adalah tahu apa yang diabaikan -Rumi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Sumpahnya Waktu

19 Maret 2019   12:28 Diperbarui: 19 Maret 2019   12:44 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Sumpah waktu

Surga dunia berputar  pada porosnya
Kerajaan api berdiam diri jadi batu sebagai cahaya
Siang malam datang tanpa bertanya
Pada penghuni yang dimakan debu

Manusia sibuk tanpa henti
Menunggu esok yang tak pasti
Yang hidup pasti akan mati
Dan hilang di perut bumi

Waktu menari tanpa penonton, tanpa pembelaan
Dia tidak butuh makan untuk hidup
Berjalan setiap detik, menit, jam selalu tanpa  apapun
Percuma kau bercakap pada waktu
Kita akan ditinggalkan dan waktu terus berlari

Yang berlalu tanpa kembali ke dasar
Percayalah kita akan ditinggalkan waktu,
Dan sadarilah bahwa hidup penuh teka-teki
Yang tidak bisa kau jawab dalam sekejap waktu

Padangpanjang, 18 Maret 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun