Mohon tunggu...
Diky Kurniawan
Diky Kurniawan Mohon Tunggu... -

Managing Editor kampusparmad.com,

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kronologi Singkat: Peloponnesian War by Thucydides

16 Januari 2011   07:03 Diperbarui: 4 April 2017   17:12 3113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Selain dari pendekatan power transition dalam memahami situasi perang Peloponnesia, perlu juga kita memahami kronologi sejarah tersebut agar kita mampu menilainya dengan objektif. Memahami secara rinci dari awal hingga terjadinya perang Peloponnesia merupakan suatu hal yang mutlak bagi seluruh akademisi Hubungan Internasional dalam menunjukkan proses pemahamannya terkait dengan fenomena-fenomena internasional yang kontemporer. Dari pemahaman akan kronologi sejarah perang Peloponnesia, kita akan mampu menganalogikan fenomena kontemporer dengan fenomena yang terjadi di dalam pentas perang Peloponnesia.
The Chronology
Awal mula perang Peloponnesia ini, pada dasarnya tidak mengaitkan secara langsung antara Athena dan Sparta, melainkan ada pihak dari luar mereka yang menyebabkan perseturuan tersebut menjadi tidak terelakkan.
Pihak dari luar itu adalah Corcyra, salah satu negara-kota yang bersekutu dengan Corinth yang berada di bawah koloni Sparta dalam aliansi Peloponnesian League. Pada dasarnya yang saling berseteru adalah Corcyra dan Conrith tanpa mengaitkan antara Sparta dan Athena secara langsung. Pertama, Corcyra mengirimkan wakilnya untuk meminta bantuan kepada pihak Athena untuk melindungi mereka dari ancaman penyerangan tentara Corinth. Mendengar kabar tersebut, Corinth merasa bahwa aksi pelaporan tersebut akan sangat berdampak buruk jika benar Athena bersedia memberikan perlindungan bagi Corcyra.
Dalam kedatangan wakil Corcyra, dia melaporkan bahwa Corinth sebagai induk terlalu bersikap sewenang-wenang terhadap masyarakat Corcyra. Bahkan Corinth menganggap bawahannya, Corcyra sebagai budak mereka. Corinthpun dianggap arogan dalam menyelesaikan pergolakan di Epidamnus. Dalam penyelesainnya, Corinth tidak bersikap arbitrase melainkan dengan bentuk peperangan yang anarkis.
Di satu sisi yang lain, Corinth ikut melaporkan kepada Athena bahwa Corcyra sebagai bawahannya memiliki loyalitas yang sangat rendah terhadap Corinth sebagai negara induknya. Dari daerah geografisnya yang strategis, Corcyra banyak memperoleh keuntungan dan menguasainya secara individual. Keuntungan tersebut banyak diperoleh dari pajak pelabuhan yang telah dikumpulkan.
Dari laporan kedua negara yang saling berseteru tersebut dan di salah satu sisi mereka sama-sama meminta kerjasama dari Athena, Athena mengalami dilema. Apabila Athena memilih Corinth, maka Athena terancam kehilangan kekuatan laut yang dimiliki oleh Corcyra. Apabila memilih Corcyra, maka Athena terancam dianggap merusak perjanjian yang telah disepakati oleh Delia dan Peloponnesia. Athena mengalami intervensi konflik dari Corcyra dan Corinth. Keduanya menekan stabilitas Athena yang memiliki kekuatan ekonomi dan militer. Sehingga Athena cenderung memilih Corcyra untuk diberi perlindungan untuk melawan Corinth. Maka keputusan tersebut memancing atasan Corinth, Sparta untuk meluncurkan reaksi keras kepada Athena karena lebih memilih Corcyra. Sehingga terjadi perang yang tidak terelakkan antara Athena dan Sparta. Selain disebabkan oleh perseturuan antara Corinth dan Corcyra, terjadinya perang peloponnesia diperkuat oleh ekspansi Athena yang ingin menguasai Melos, salah satu negara bawahan Sparta. Melos kemudian merapat dengan Sparta dan melaporkan ekspansi yang dilakukan oleh Athena. Kejadian tersebut membuat Sparta geram akan kelakuan Athena dan kemudian terjadilah perang antara Athena dan Sparta yang terkebal dengan nama “Perang Peloponnesia”.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun