Mohon tunggu...
Diky Al Khalidy
Diky Al Khalidy Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Negeri Malang

Mahasiswa Pendidikan Geografi Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pembelajaran Berbasis Lapangan di Era Digital: Inovasi VR di Geopark Ijen sebagai Media Pembelajaran

19 Agustus 2024   12:00 Diperbarui: 19 Agustus 2024   12:02 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malang, 19 Agustus 2024 --- Pembelajaran Geografi menekankan pentingnya kegiatan lapangan sebagai integrasi dari proses memahami dinamika bumi dan interaksi antara manusia dan lingkungannya. Salah satu geopark yang menunjukkan dinamika bumi yaitu Geopark Ijen, yang berada di Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso.

Geopark Ijen merupakan salah satu geopark yang terdapat di Indonesia. Kompleksitas geopark ini terlihat dari keberagaman diversitas, diantaranya keberagaman geologi, keberagaman hayati, dan keberagaman budaya. Keberagaman ini ditunjukkan oleh situs (sites), yaitu 21 geological sites (geosite), 6 biological sites (biosite), dan 9 cultural sites (culturesite). Geopark Ijen tidak hanya memberikan visualisasi yang indah, tetapi juga menyediakan data geologis untuk pembelajaran dan penelitian.

Geografi merupakan bidang keilmuan yang membahas tentang dinamika bumi. Salah satu kajian dalam Geografi yaitu litosfer. Karakteristik pembelajaran Geografi menekankan pada pembelajaran berbasis lapangan untuk memahami dinamika yang terjadi dipermukaan bumi. 

Dalam konteks Geopark Ijen, pembelajaran lapangan dapat menunjukkan perkembangan wilayah Geopark Ijen, melalui gosite yang tersebar dan memiliki karakteristik unik. Geosite dapat menunjukkan proses pembentukan permukaan bumi, seperti hasil tenaga endogen maupun eksogen.

Namun, pembelajaran lapangan tidak selalu dapat dilaksanakan karena berbagai kendala, seperti aksesbilitas geografis, keterbatasan anggaran, dan risiko keselatan. Kendala ini dapat diatasi melalui inovasi teknologi, yaitu Virtual Reality (VR). Melalui VR, siswa dapat mengunjungi Geopark Ijen secara digital, berinteraksi dengan model 3D dari formasi geologi, serta mempelajari konten materi secara kontekstual. VR tidak hanya menyajikan visualisasi lingkungan nyata, tetapi juga dapat mengintegrasikan berbagai data dan informasi sebagai sumber informasi untuk mempelajari geosite.

Berdasarkan permasalahan dan solusi alternatif dan inovatif VR, tim peneliti Departemen Geografi, Universitas Negeri Malang, mengembangkan Virtual Reality di kawasan Geopark Ijen untuk memfasilitasi pembelajaran Geografi fisik. Pengembangan ini merupakan bukti nyata Departemen Geografi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Geografi, dengan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar. VR juga dapat memberikan inklusivitas dalam pembelajaran dan kemudahan akses terhadap seluruh siswa untuk melakukan virtual field trip.

Pribadi, 2024
Pribadi, 2024

Implementasi VR di Geopark Ijen memiliki berbagai keunggulan, yaitu memberikan pengalaman imersif kepada siswa. Siswa dapat merasakan seolah-olah berada di lokasi sebenarnya, menjelajai lingkungan virtual yang terseida, serta mempelajari konten materi yang telah diletakkan di berbagai titik. Proses pembelajaran berbasis VR dapat meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa, yang berpengaruh positif terhadap kemampuan kogntiif siswa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun