Sukses dengan novel pertamanya “Dear Nathan”, Erisca Febriani gadis kelahiran Lampung,yang baru genap berusia 20 tahun. Ia berhasil membuat masyarakat tertarik dengan tulisannya. Bermula dari cerita yang ditulis online diwattpad, kisah salma dan Nathan dalam novel ini ternyata mampu menarik pembaca hingga sekarang lebih dari 29 juta pembaca. Novel dear Nathan ini berhasil menarik perhatian masyarakat yang akhirnya sukses diangkat kelayar lebar Indonesia. Erisca yang sebagai penulis pun tidak hanya berprestasi dibidang sastra saja. Tetapi juga dibidang akademik lainnya, bahkan karena prestasinya Erisca pun berhasil masuk perguruan tinggi dengan jalur undangan yaitu di Fakultas Pertanian Lampung.
Ia mulai menulis sejak masih duduk dibangku kelas 2 SMP, awalnya ia hanya menshare keteman-temannya dan ternyata mendapat respond positif yang memotivasinya untuk terus lanjut menulis. Sewaktu sawaktu ia masih dibangku SMP, erisca menggunakan jejaring sosialnya untuk berbagi tulisannya. Cerita dear Nathan ini sebagian besar merupakan kisah nyata dari erisca sendiri semasa ia masih berada dibangku SMA.
Novel bergenre “teen fiction” ini mengangkat cerita yang bertemakan “romance” kehidupan remaja SMA. Cerita dalam novel dear Nathan ini begitu menggambarkan bagaimana kehidupan anak remaja SMA jaman sekarang yang saling jatuh cinta. Novel ini tidak hanya membahas tentang kisah cinta didalamnya, namun juga menceritakan tentang persahabatan dan ada terdapa konflik kekeluargaannya.
Tokoh utama dalam novel ini adalah Nathan dan salma. Kisah ini juga terdapat beberapa beberapa tokoh pendukung yang membantu mengembangkan cerita cinta Nathan dan salma.
Nathan adalah seorang murid nakal yang sering jadi bahan gossip anak sekolah, seperti pada kutipan berikut; “Di SMA kalau enggak ada muri seperti Nathan mah nggak seru, belum terasa putih abu-abunya. Kalau semua anak di sekolah ini kalem, pasti ngga bakal rame.”- Rahma (hal.79)
Kutipan tersebut menunjukan kalau Nathan adalah seorang murid brutal dimata teman-temannya. Seorang siswa berandalan yang langsung mengalami “cinta pada pandangan pertamanya” kepada salma. Dengan memperlihatkan sisi kelembutan seorang Nathan yang mungkin belum pernah ia tunjukan kepada gadis lain seperti pada kutipan percakapan Nathan ini.
“meskipun saya tampangnya berandalan. Tapi saya amat menghargai perempuan. Peremuan itu kayak kaca kalau retak ya bakalan retak seumur hidup dan nggak bakal bisa balik kayak semula. Gimana pun caranya.”- Nathan (hal.95)
Salma adalah tokoh utama perempuan, seorang gadis remaja yang kaku namun pintar dan suka berorganisasi. Kutu buku dan belum pernah pacaran. Dengan gaya salma yang polos dan lugunya itu adalah hal yang membuat Nathan merasa tertarik untuk mendekati salma si gadis lugu. Beberapa sahabatnya yaitu Rahma sosok sahabat yang baik hati dan setia kawan dan afifah juga adalah sahabat salma yang selalu jutek tapi baik hati.
Alur novel ini merupakan alur maju, bercerita tentang kisah perjalanan Nathan mendapatkan cinta salma. Nathan tidak mengira akhirnya bisa jatuh cinta kepada salma, anak baru yang Nampak ingin menangis pada saat terlambat datang ke sekolah. Nathan dalam proses pengejaran cintanya harus berusaha dengan salma yang selalu menunjukan sifat kecueknya terhadap Nathan.
“Tuhan punya seribu satu cara untuk mempersatukan kita lagi. Tapi kalau bukan milik saya? Tuhan juga memiliki banyak cara untuk nemuin kamu dengan yang lain.”- Nathan (hal.490)
Kutipan tersebut adalah ungkapan Nathan tentang ketulusan hatinya pada salma. Alur cerita ini juga dihiasa dengan cerita persahabatan salma dengan sahabatnya dan konflik keluarga Nathan yang begitu pahit.
