Mohon tunggu...
Diksi_Istimewa
Diksi_Istimewa Mohon Tunggu... Tutor - A Learning

Keep Fighting

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

PHK Terjadi Lagi, Apakah Itu Solusi?

15 Mei 2024   12:22 Diperbarui: 15 Mei 2024   12:26 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Posisi negara dalam sistem kapitalisme sekuler hanya sebagai regulator yang pada akhirnya meniscayakan kekayaan alam yang dimiliki negeri hanya dirasakan oleh para konglomerat.

Sistem kapitalisme yang membuat pekerja hanya sebagai sapi perah saja. Permainan pengusaha dalam bisnis hanya memikirkan persaingan bisnis, tak peduli para driver yang sangat membutuhkan pendapatan untuk menghidupi keluarganya. Maka dari itu tindakan PHK oleh perusahaan tidak akan pernah berfikir bagaimana nasib karyawan nya besert

Sekali lagi kondisi ini sangat memungkinkan berakibat terjadinya resesi bahkan kebangkrutan perusahaan, oleh karenanya PHK besar-besaran pun menjadi pilihan untuk menyelamatkan aset perusahaan tanpa memperdulikan nasib pekerja. Sehingga bila itu terjadi sudah dipastikan pengangguran ada dimana-mana.

Miris melihat nasib rakyat apabila tetap mem praktekkan sistem Sekulerisme-Kapitalisme terus menerus. Karena apa yang dijalan sistem ini sangat jauh dengan sistem Islam. Islam sangat memperhatikan kesejahteraan setiap individu rakyat, dan ini adalah kewajiban negara. Oleh karena itu, islam memiliki berbagai mekanisme untuk mewujudkan kesejahteraan tersebut, termasuk menyediakan lapangan pekerjaan yang memadai di dalam negeri. Berbeda dengan keadaan hari ini dimana syariat Islam tidak digunakan untuk mengatur kehidupan. Janji seribu lapangan pekerjaan pun tak kunjung nyata, hanya omong kosong belaka. Keberpihakan   asing. Sungguh ironi, rakyat seperti terjajah dan terbelenggu di negeri sendiri.

Dan di dalam pandangan Islam, negara berkewajiban menjadi pengurus urusan rakyat secara keseluruhan dalam aspek kehidupan, termasuk menyoal menyediakan lapangan kerja karena itu adalah bagian dari peran Negara.

Ketika Islam benar-benar diterapkan, maka masyarakat akan sejahtera. Dengan penerapan Islam secara kaffah, sandang, pangan, papan, kesehatan, pendidikan, otomatis akan terpenuhi karena Islam telah menjadikan kepala negara yang bertanggung jawab terhadap urusan rakyatnya. Kesejahteraan pun akan dinikmati oleh seluruh masyarakat tanpa terkecuali. Maka dengan sendirinya pengangguran tidak akan ada lagi.

Islam memiliki aturan yang saling menguntungkan antara pengusaha dan pekerjanya dan melarang sikap saling menzalimi. Negara dalam Islam memiliki peran besar dalam menjaga keharmonisan antara pengusaha dan pekerja, juga menjamin kesejahteraan setiap individu rakyatnya. Negara akan mengatur agar pengusaha memberikan penghasilan layak untuk karyawan yang bekerja. Bagi yang meluangkan kerja lebih giat akan mendapatkan penghasilan berlipat. 

Negara tidak membiarkan kepala keluarga bingung untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. Kepala keluarga akan disiapkan lapangan kerja layak agar bisa memenuhi kewajibannya. Ada sumber daya alam yang dikelola oleh negara untuk memenuhi kebutuhan umatnya. Sekolah, kesehatan, keamanan adalah kebutuhan vital yang harus dipersiapkan oleh negara. Harapan utama yang dipikirkan negara Islam adalah kesejahteraan umat.  

Sebagai pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban nantinya. Pemimpin Islam akan mengerahkan sekuat tenaga agar rakyat yang menjadi amanahnya hidup layak dan sejahtera. 

Wallahu a'lam bish shawwab

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun