Sudah hampir memasuki bulan ke 10 kita dipaksa untuk berdiam diri dirumah mengikuti anjuran pemerintah terkait pelaksanaan sosial distancing dan self quarantine guna untuk bisa mencegah dan menanggulangi dampak covid-19 yang sudah merebak di indonesia. Melalui laman berita liputan 6 di salah satu stasiun tv di Indonesia beredar informasi terkait awal mula penyebaran covid-19 yang sudah mewabah hampir daripada setengah bagian negara yang ada dibumi ini, yaitu pada tanggal 31 Desember 2019: Komisi Kesehatan Publik Wuhan melaporkan sebuah wabah penyakit mirip pneumonia merebak dengan 27 kasus dipastikan positif. Pemerintah kemudian mengungkap gejala awal virus ini sudah muncul sejak awal Desember, terutama di sekitar Pasar Makanan Laut Huanan, Wuhan.
Dari hari ke hari setelah kemunculan kasus pertama di cina. Juga muncul pula kasus-kasus serupa di beberapa negara yang lain seperti thailand, jepang, korea selatan, taiwan dan negara negara yang lainnya.
Dan diindonesia sendiri mengikuti perkembangan data yang ada saat ini diawali dengan temuan penderita (COVID-19) pada 2 Maret 2020 Hingga 8 Mei, telah terkonfirmasi 12.776 kasus positif COVID-19 dengan 9.465 kasus aktif, 2.381 kasus sembuh, dan 930 kasus meninggal.
Banyak sekali dampak negatif yang dirasakan oleh masyarakat di Indonesia dengan adanya pandemi covid-19 ini, beberapa diantaranya yang paling terlihat adalah pada bidang ekonomi dan Pendidikan. Dimana dalam bidang ekonomi masyarakat Indonesia mengalami penurunan pendapatan ataupun kerugian produksi akibat dari pandemi covid-19 ini. Yang dimana omset daripada penjualan masyarakat harus berkurang dan bahkan terhenti dengan adanya kebijakan daripada pemerintah untuk melaksanakan self quarantine atau mengisolasi diri juga dengan adanya kebijakan-kebijakan yang lainnya yang dimaksudkan untuk bisa mencegah dan mengurangi peningkatan kasus covid-19 di Indonesia. Begitupun dengan banyaknya perusahaan yang terpaksa untuk memberhentikan sebagian daripada pekerjanya untuk bisa tetap menjaga stabilitas keuangan dan pengeluaran perusahaan ditengah pandemi, yang menyebabkan dengan adanya pemberhentian atau lebih kita kenal dengan istilah PHK ini banyak masyarakat Indonesia yang kehilangan lapangan pekerjaan dan juga menyebabkan tingkat pengangguran pada saat masa pandemi di Indonesia semakin meningkat.
Pada bidang Pendidikan, dampak daripada adanya covid-19 ini juga semakin terasa adanya, pemerintah terpaksa harus mengeluarkan kebijakan melaksanakan pembelajaran dirumah di semua instansi atau Lembaga Pendidikan yang mau tidak mau ini harus dipatuhi. Karena juga dengan alasan yang sama yaitu harapannya dengan melaksanakan semua proses pembelajaran yang dilaksanakan dirumah bisa mengurangi dan meminimalisir dampak serta penyebaran dari covid-19 ini. Jika dilihat lebih jauh, pembelajaran yang dilaksanakan dirumah atau istilah yang lebih kita kenal yaitu dengan pembelajaran dalam jaringan (daring) ini juga menimbulkan banyak sekali permasalahan. upaya pemerintah untuk mengurangi dampak penyebaran covid-19 melalui kebiajakan pembelajaran daring ini memang sudah benar adanya, tapi disisi lain ketika dilaksanakannya kebijakan ini pemerintah juga harus melihat lebih jauh permasalahan yang timbul akibatnya, seperti masih belum merata nya sarana dan prasarana pada masyarakat untuk bisa mengikuti pembelajaran daring ini dengan optimal dan maksimal, juga tidak hanya ada pada aspek sarana dan prasarana, permasalahan lain juga muncul ketika ada beberapa wilayah yang memang masih belum terjamah oleh jaringan internet dengan baik, yang mengakibatkan sulitnya siswa ataupun mahasiswa untuk bisa mengakses pembelajaran yang dilaksanakan secara daring oleh Lembaga Pendidikan yang mereka ikuti. Itu merupakan sebagian kecil daripada permasalahan dalam aspek Pendidikan yang terkena dampak covid-19 ini.
Oleh karena itu, pentingnya bagi kita selaku masyarakat dan pemerintah yang menjadi objek penting dalam proses penanggulangan covid-19 di berbagai aspek, terutama dalam aspek Pendidikan dan ekonomi haruslah faham bahwa ini bukan hanya sebatas pembatasan dan upaya pencegahan saja. Lebih daripada itu ada hal yang harus juga kita perhatikan bahwa ketika ada satu atau dua kebijakan hadir dan bertujuan untuk mencegah dan menanggulangi covid-19 ini kita harus bisa melihat lebih jauh dan juga memberikan stimulus atas kebijakan yang hadir pada saat ini dan Tidak hanya mematuhi atau melaksanakannya saja. Seperti pada aspek ekonomi, kita harus bisa berupaya membantu wirausahawan, umkm atau seluruh penggiat ekonomi yang terdampak menemukan cara untuk bisa tetap menjaga stabilitas daripada kegiatan ekonomi yang mereka lakukan, entah dengan cara seperti optimalisasi media sosial guna bisa terus memasarkan produk, jasa ataupun kegiatan ekonomi lainnya. Dan dalam bidang Pendidikan yang harus kita semua lakukan ketika adanya kebijakan untuk adanya pencegahan adalah dengan adanya sinergitas antara pemerintah pusat dan daerah serta masyarakat dan tokoh-tokoh masyarakat setempat untuk bisa terus melihat kondisi daripada proses pembelajaran yang dilaksanakan secara daring, sehingga ketika nanti adanya penurunan semangat ataupun kualitas pembelajaran kita bisa langsung menindak lanjuti permasalahan terkait dengan hal atau upaya yang lainnya. juga adanya media pembelajaran yang di desain sedemikian baik untuk bisa tetap memberikan substansi daripada pembelajaran yang siswa atau mahasiswa ikuti, jangan sampai ketika pembalajaran yang dilaksanakan secara daring yang dimana terdapat banyak keterbatasan seperti jaringan dan yang lain sebagainya, media pembelajaran yang hadir dan disediakan pun bersifat biasa saja, sehingga bisa menurunkan semangat belajar daripada siswa ataupun mahasiswa.
Selain itu, kita semua berharap bahwa dengan adanya pandemi covid-19 pun dengan kebijakan nya seperti self quarantine atau social distancing ini tidak menjadi hambatan dan Batasan diri kita untuk tetap bisa terus berprogres meningkatkan diri. Karena dengan segala kelebihan yang bisa kita nikmati pada era 4.0 ini memberikan keleluasaan dan kemudahan bagi kita semua untuk bisa mengakses berbagai macam kebutuhan pembelajaran serta hal positif lainnya yang bisa memberikan peningkatan pada diri kita sebagai manusia yang harus terus belajar dan meningkatkan kapasitas diri.
Karena saya yakin pada satu waktu semua ini akan berakhir. Sosial distancing atau karantina diri demi untuk memutus rantai penyebaran pandemi covid-19 ini akan berakhir. Semua ini akan berakhir dan setiap manusia akan keluar dari ini semua dengan keadaan yang beragam. Â Mungkin ada yang sudah menghabiskan banyak sekali judul drama, menyelesaikan serial film roman atau aksi laga, menghabiskan waktu dengan terus bermain media sosial. Dan sebaliknya, ada juga yang sudah menyelesaikan banyak buku bacaan, mengikuti banyak diskusi online, ada yang sudah menghafal lebih dari 10 juz dalam Al-Quran atau ada yang giat berolahraga dan kegiatan positif yang lainnya.
Yang menjadi point adalah kita semua diberikan waktu luang yang sama dan kesempatan yang sama. Tapi hasil yang akan kita dapatkan ketika nanti ini selesai akan berbeda sesuai dengan kapasitas, semangat serta keinginan dari masing-masing diri kita untuk bisa memaknai waktu waktu sulit yang kita terima saat ini. Seberapa hebat kemauan kita untuk bisa lebih jauh untuk mengembangkan kapasitas diri kita dengan waktu luang yang telah diberikan. Itu semua akan menjadi pembeda bagi setiap orang yang akan keluar ketika masa pandemi ini telah berakhir.
Jadi, mari kita sama-sama untuk memilih, akan mengarah kemana kita menggunakan waktu luang ini. Karena waktu adalah bagian penting dalam setiap langkah hidup yang tidak bisa kita ajak untuk berkompromi. Dalam kondisi apapun,waktu akan terus berjalan.
Dan buya hamka pernah berkata "Bahwasanya air mata tiadalah ia memilih tempat untuk jatuh, tidak pula memilih waktu untuk turun."