Rajapolah merupakan nama kecamatan yang terletak di bagian utara Kabupaten Tasikmalaya. Dari namanya saja sepintas dapat diketahui artinya, "Raja" yang berarti penguasa sedangkan "polah" diambil dari bahasa Sunda yakni "popolah" yang memiliki arti mengolah, kemampuan mengolah suatu bahan menjadi suatu karya seni.Â
Sejak dulu Rajapolah sudah terkenal dengan industri kerajinan tangannya. Kerajinan tangan di Rajapolah sudah mulai berkembang dari awal abad 19 pada masa penjajahan kolonial Belanda.  Namun pusat promosi dan pemasaran kerajinan di Rajapolah sendiri berdiri dari tahun 1989.Â
Kerajinan tangan di Rajapolah merupakan budaya yang dilestarikan hingga kini oleh masyarakat sekitar, bahkan sebagian masyarakatnya memiliki pekerjaan tetap sebagai pengrajin. kerajinan tangan yang diciptakan pun sangat beragam dan bernilai ekonomis dengan bentuk-bentuk yang sangat menarik. Bahan-bahan baku yang digunakan juga bervariatif diantaranya menggunakan mendong, pandan, eceng gondok, bambu dan bahan-bahan lain yang berasal dari alam. Barang-barang yang dihasilkan juga sangat banyak dan beragam jenisnya, yang paling populer diantaranya seperti tas anyam, tikar, tudung saji, keranjang buah, sandal, kursi, piring rotan dan masih banyak lagi yang lainnya.Â
Di masa modern dengan akses komunikasi yang mudah dimanfaatkan oleh masyarakat Rajapolah sebagai sarana untuk memasarkan produk secara daring. Seperti yang dilakukan oleh warga Kampung Sukaruas mereka berhasil memasarkan secara daring dan menjual produk sampai ke beberapa negara seperti Malaysia, Jepang, Italia bahkan Spanyol. Selain masyarakat, pemerintah daerah juga berkontribusi dalam melestarikan tradisi kerajinan tangan ini seperti yang dilakukan oleh pemerintah Desa Sukaraja dengan mendirikan bangunan kreatif center sebagai pusat promosi di kawasan desa.Â
Kerajinan di Rajapolah sangat menarik dengan bahan baku alam yang ramah lingkungan. Nah apabila berkunjung ke Tasikmalaya atau melewati kawasan Rajapolah jangan lupa membeli oleh-oleh khas dari daerah tersebut kerajinan tangan di sana sangat bervariatif dan juga menarik bentuknya kita harus berkontribusi dalam melestarikan dan bangga dengan produk lokal juga kita dapat membantu UMKM yang senantiasa menjaga tradisi lokal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H