Perekonomian Indonesia pada tahun 2024 menunjukkan tren pertumbuhan yang cukup solid meskipun dihadapkan pada tantangan global. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada triwulan II 2024, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,05% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Angka ini mengindikasikan stabilitas dan daya tahan ekonomi nasional di tengah ketidakpastian ekonomi global, termasuk dampak dari konflik geopolitik dan fluktuasi harga komoditas dunia.
Pertumbuhan ekonomi ini terutama didorong oleh beberapa faktor utama, salah satunya adalah konsumsi domestik yang tetap stabil. Konsumsi rumah tangga mencatat pertumbuhan sebesar 4,93%, yang didorong oleh peningkatan mobilitas masyarakat dan daya beli yang terjaga. Pemerintah telah meluncurkan berbagai kebijakan untuk mendorong konsumsi, termasuk insentif pajak dan program bantuan sosial, yang berhasil menjaga permintaan domestik tetap kuat. Konsumsi rumah tangga menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini.
Selain itu, investasi juga menjadi elemen penting dalam pertumbuhan ekonomi. Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi fisik mencatat pertumbuhan sebesar 4,43%. Investasi yang kuat ini didukung oleh proyek-proyek infrastruktur strategis, termasuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), yang menarik minat investor baik dari dalam maupun luar negeri. Upaya peningkatan investasi ini semakin diperkuat dengan kebijakan fiskal yang mendukung sektor-sektor tertentu, seperti properti dan kendaraan listrik, yang diberikan insentif khusus.
Sektor ekspor juga memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Pada triwulan II 2024, kinerja ekspor meningkat sebesar 8,28%. Peningkatan ini didorong oleh tingginya permintaan dari negara-negara mitra dagang utama dan peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara. Sektor pariwisata sendiri menunjukkan pemulihan yang signifikan, dengan peningkatan aktivitas yang membantu pertumbuhan sektor akomodasi, makanan, dan minuman lebih dari 10%.
Inflasi di Indonesia pada tahun 2024 relatif terkendali, dengan tingkat inflasi berada di kisaran 2,13% pada bulan Juli. Kondisi ini menunjukkan bahwa kebijakan moneter yang diterapkan oleh Bank Indonesia berhasil menjaga stabilitas harga dan inflasi, sehingga daya beli masyarakat tetap terjaga. Selain itu, sektor perbankan juga mencatat peningkatan dalam kredit konsumsi sebesar 10,4%, yang menunjukkan kepercayaan konsumen yang mulai pulih.
Meskipun perekonomian Indonesia menunjukkan kinerja yang cukup positif, ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi. Potensi perlambatan ekonomi global dan ketegangan geopolitik bisa berdampak pada rantai pasok dan stabilitas ekonomi dalam jangka panjang. Namun, pemerintah tetap optimis bahwa pertumbuhan ekonomi di akhir tahun 2024 akan berada di kisaran 4,7-5,5%, dengan mengandalkan permintaan domestik yang kuat serta kebijakan fiskal dan moneter yang responsif.
Secara keseluruhan, ekonomi Indonesia pada tahun 2024 menunjukkan daya tahan yang cukup kuat. Dukungan dari kebijakan pemerintah yang pro-pertumbuhan, stabilitas sektor keuangan, serta peningkatan konsumsi dan investasi, menjadi kunci dalam menjaga stabilitas ekonomi di tengah berbagai tantangan global. Dengan fondasi ekonomi yang solid dan kebijakan yang terarah, Indonesia diharapkan dapat mempertahankan momentum pertumbuhan ini hingga akhir tahun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H