Mohon tunggu...
Diklitbang HMDEP USU
Diklitbang HMDEP USU Mohon Tunggu... Novelis - Mahasiswa

Himpunan Mahasiswa Departemen Ekonomi Pembangunan Universitas Sumatera Utara yang menjadi wadah tempat menampung tulisan-tulisan mahasiswa Ekonomi Pembangunan di masa periode Diklitbang HMD-EP 2022/2023.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Kesehatan Prabowo terhadap Efektivitas Kebijakan Ekonomi, Analisis Hubungan Antara Work-life Balance

4 November 2024   16:15 Diperbarui: 6 November 2024   08:17 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dibuat oleh Naomi Varera Siregar, Mahasiswi Ekonomi Pembangunan 2024, Universitas Sumatera Utara

Pemimpin dalam suatu negara sangat penting untuk menetapkan kebijakan guna mengatur semua aktivitas pemerintahan dan masyarakat sesuai dengan tanggung jawab masing-masing. Kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai cara seorang kepala negara mengarahkan, mendorong, dan mengatur seluruh lembaga negara atau pemerintahan untuk mencapai tujuan nasional yang diinginkan, sehingga seluruh elemen pemerintahan dan masyarakat dapat berfungsi dengan baik. Selain pemimpin, negara juga didukung oleh warga negara dan pejabat pemerintahan yang berprestasi untuk mencapai cita-cita bangsa. 

Kesuksesan rencana pembangunan negara bergantung pada peran sumber daya manusia, yaitu warga negara dan pejabat negara. Sumber daya manusia akan semakin penting dalam era globalisasi yang penuh dengan tantangan. Oleh karena itu, negara harus memperhatikan pengelolaan sumber daya manusianya dengan baik. Kegagalan dalam mengelola sumber daya manusia dapat menyebabkan negara mengalami kerugian, seperti tidak tercapainya tujuan pembangunan atau penurunan kualitas kehidupan masyarakat.Sumber daya manusia adalah aset yang paling penting bagi negara, dan karena itu tidak dapat digantikan oleh sumber daya lain untuk melakukan tugas dan fungsinya. Tidak peduli seberapa besar anggaran negara atau seberapa canggih teknologi yang digunakan, semuanya akan sia-sia tanpa dukungan tenaga kerja profesional dan rakyat yang produktif.

Kepemimpinan negara adalah kunci utama dalam pemerintahan yang efektif. Pemimpin negara bertanggung jawab atas pengaturan strategi pembangunan dan pengelolaan negara. Kepemimpinan negara juga mencakup pengambilan keputusan terkait sumber daya manusia, penerapan kebijakan yang konsisten, komunikasi yang baik dengan masyarakat, memberikan motivasi kerja bagi aparatur negara, serta menciptakan stabilitas politik dan kenyamanan hidup bagi rakyat. Kebijakan pemimpin, yang mencakup semua aturan dan peraturan yang mengatur bagaimana operasi negara dijalankan, merupakan salah satu komponen paling penting dalam pemerintahan.

Prabowo Subianto presiden Republik Indonesia kedelapan sejak 20 Oktober 2024.Sebelumnya ia menduduki jabatan sebagai Menteri Pertahanan ke-26 di bawah pemerintahan presiden Joko Widodo dari 2019 hingga 2024. Saat ini telah berusia 73 tahun, dimana menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998,termasuk golongan orang lansia (lanjut usia) .Lanjut usia sering kali dikaitkan dengan penurunan kapasitas fisik dan mental ataupun tantangan kesehatan, yang dapat memengaruhi kemampuan seseorang dalam menangani tekanan kerja yang tinggi.Prabowo sendiri dilaporkan memiliki riwayat hipertensi serta kondisi overweight (kelebihan berat badan).

Hipertensi atau tekanan darah tinggi terjadi ketika tekanan darah pada dinding arteri seseorang berada di atas batas normal untuk jangka waktu yang lama. Kondisi ini menjadi perhatian serius karena bisa memicu berbagai komplikasi kesehatan, terutama jika tidak dikelola dengan baik. Dapat meningkatkan risiko komplikasi seperti penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya. Di sisi lain, kondisi overweight atau kelebihan berat badan meningkatkan risiko lebih lanjut karena penumpukan lemak tubuh yang berlebihan dapat memperparah hipertensi dan menyebabkan masalah kesehatan lainnya terutama yang berkaitan dengan kesehatan kardiovaskular dan mobilitas fisik. 

Sebagai Presiden Indonesia, Prabowo Subianto menghadapi tantangan yang besar dalam menjalankan tugasnya, terutama dengan kondisi kesehatannya. Pada usia 73 tahun, dengan riwayat hipertensi dan kondisi overweight, menjaga kesehatannya menjadi prioritas penting. Beban kerja yang tinggi sebagai kepala negara membutuhkan stamina fisik dan mental yang prima agar ia dapat mengambil keputusan strategis, termasuk kebijakan ekonomi yang berdampak luas pada kesejahteraan rakyat.

Kesehatan seorang presiden memainkan peran krusial dalam memastikan efektivitas pemerintahan. Pemimpin yang sehat memiliki kapasitas lebih baik untuk menangani kompleksitas dan tekanan dalam menjalankan tugas kenegaraan.Seorang presiden yang sehat memiliki kapasitas fisik dan mental yang lebih baik untuk menangani beban kerja yang intens dan tekanan besar dalam membuat keputusan strategis, seperti kebijakan ekonomi, politik, dan sosial. Kesehatan fisik yang baik memungkinkan pemimpin untuk tetap fokus, berenergi, dan siap menghadapi tantangan, sementara kesehatan mental yang baik diperlukan untuk membuat keputusan yang bijaksana, mengelola krisis, dan memimpin dengan ketegasan.

Dengan usia yang sudah memasuki 73 tahun, serta riwayat hipertensi dan overweight, penting bagi Prabowo untuk menjaga “Work-life Balance”.Work-life Balance adalah konsep yang menggambarkan upaya untuk menciptakan keseimbangan antara tanggung jawab pekerjaan dan kehidupan pribadi seseorang. Hal ini melibatkan pengelolaan waktu dan energi denganbaik sehingga seseorang dapat memenuhi tuntutan pekerjaan tanpa mengorbankan aspek penting lain dalam hidup, seperti kesehatan, keluarga, hobi, atau kegiatan sosial.

Work-life balance membantu memastikan bahwa seseorang memiliki waktu untuk beristirahat dan memulihkan energi, sehingga mampu menjaga produktivitas dan fokus dalam mengambil keputusan strategis bagi negara. Jika kesehatannya terganggu, kapasitasnya untuk berpikir jernih dan menilai situasi ekonomi yang kompleks dapat menurun, yang bisa berdampak negatif pada stabilitas pemerintahan dan implementasi kebijakan ekonomi.

Work-life balance membantu seorang pemimpin, seperti Presiden Prabowo, menjaga keseimbangan antara pekerjaan yang menuntut dan kebutuhan pribadi untuk beristirahat serta menjaga kesehatan. Ketika seorang presiden memiliki waktu yang cukup untuk beristirahat, berolahraga, dan menjalani kehidupan pribadi yang sehat, ia dapat memulihkan energi yang dibutuhkan untuk menghadapi berbagai tantangan dalam tugas sehari-hari. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun