Abon merupakan makanan yang terbuat dari serat daging hewan. Itu dulu, sebab kini sudah banyak varian abon abon yang selain dari serat hewani juga sudah ada abon yang benar-benar dari unsur nabati. Saat ini varian tersebut di antaranya abon sapi, ayam, ikan, jamur tiram, jantung pisang, dan masih banyak lagi.Â
Sempat ada perdebatan jika dalam abon tidak ada unsur gizi, namun benarkah demikian. Abon ayam misalnya memang memiliki protein hanya sekitar 12 persen saja, namun demikian bukan berarti tidak bergizi kan? Â Karena itulah ahli gizi menyarankan agar abon digunakan sebagai penyedap jangan diandalkan sebagai sumber protein.
Terlepas dari perdebatan tersebut nyatanya banyak sekali orang yang menyukai abon sebab toh abon merupakan makanan yang sehat juga apalagi diolah dengan baik. Di antara produsen abon tersebut adalah Lidya Aryuni. Ia mengkhususkan produksi abon ayam.Â
Bagaimana Dee begitu dia dipanggil, Â mengolah abon mulai awal hingga siapa dipasarkan? Inilah penuturannya yang penulis rangkum:
- Daging dada ayam tanpa kulit (fillet) direbus dengan ditambah rempah-rempah nusantara (daun salam, jahe, lengkuas daun jeruk dan sereh) sampai matang
- Daging  ayam tadi ditumbuk dengan campur bumbu yakni gula pasir, gula aren, garam, bawang merah, bawag putih dan rempah.
- Â Masak dengan air secukupnya. Setelah air sudah kering, lalu goreng dengan minyak panas
- Setelah warna coklat masukkan irisan  bawang merah dan bawang putih sampai coklat tua, lalu angkat.
- Keringkan dengan menggunakan spinnerÂ
- Masukan abon yang sudah jadi ini  ke dalam wadah dengan alas kertas roti.  Lalu pisahkan abon yang menggumpal dengan garpu secara cepat
- Terakhir adalah packing atau pengemasan, dengan menimbang abon sesuai ukuran tentunya
Abon Dee memang tergolong baru yakni setahun lalu. Dee mendapatkan pengetahuan membuat abon dari pelatihan yang didakan oleh PLUT (Pusat Layanan Usaha Terpadu) di Cipanas, Cianjur.Â
PLUT menjadi salah satu garda depan dalam membantu KUMKM (Kelompok Usaha Mikro Kecil Menengah). Dalam satu kesempatan, Prof Rully Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM pernah mengatakan pada penulis jika PLUT Kabupaten Cianjur merupakan salah satu PLUT terbaik. Sudah banyak pelatihan atau workshop dilaksanakan di sana, dan Dee termasuk salah satu peserta pelatihan tersebut.Â
Kini Abon Dee bisa ditemui di beberapa gerai di Cianjur. Selain itu Dee Abon Ayam ini bisa kita dapatkan dengan mudah di berbagai marketplace. Kini Dee juga sudah punya langganan khusus yang bisa memesan abon dalam jumlah yang banyak.Â
Produksi abon ayam ternyata butuh ketelatenan. Istri seorang karyawan televisi swasta ini pernah lumayan rugi banyak, sang karyawan merebus ayam terlampau lama, jadi saat ditumbuk ayamnya jadi hancur bukan menjadi serat-serta seperti yang diinginkan. Perlu kesabaran juga karena menggorengnya cukup lama dan tidak boleh ditinggal.
Dee berharap tahun ini usaha abon ayamnya lebih maju, ia juga kini merambah usaha bandeng presto. O ya bagaimana rasa Dee Abon Ayam ini? Penulis sendiri telah mencicipinya. Gurih lezat, cocok untuk penggugah selera makan. Selain buat taburan di atas nasi, dicemil juga enak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H