Tidak semua orang berani melepas pekerjaan sebagai karyawan untuk menjadi pengusaha. Dede Kusmiran adalah salah satu di antara yang jarang tersebut. Lima tahun lalu masih menjadi karyawan, kini usaha dia semakin berkembang. Dede yang mantan karyawan salah satu cafe ini kini memproduksi beberapa cemilan. Dan sale pisang menjadi salah satu produk andalannya.
Sale pisang merupakan makanan olahan dari bahan utama pisang. Menurut cerita, sale pisang  bermula  dari Karangpucung dan Majenang yang terletak di Kabupaten Cilacap Jawa Tengah. Kini sale pisang diproduksi di berbagai daerah, termasuk di Kabupaten Cianjur dimana Dede Kusmiran tinggal.
Setidaknya ada tiga cara pengolahan pisang yakni cara tradisional dengan menggunakan asap kayu, cara pengasapan dengan asap belerang, dan cara basah dengan menggunakan natrium bisulfit. Lalu bagaimana Dede mengolah produk sale pisangnya dari awal hingga siapa dipasarkan? Berikut penuturannya yang penulis rangkum:
- Pisang pilihan yang sudah matang dikupas lalu dibelah duaÂ
- Jemur sampai warna berubah menjadi  kecoklatan selama 3 hari
- Setelah proses penjemuran kemudian diangkat dan disiapkan untuk proses pembuatan sale roll,Â
- Persiapkan media atau peralatan
- Siapkan sale yang sudah dijemur tadi
- Siapkan terigu yang sudah dicairkan sebagai perekat salenya sendiri
- Menyiapkan kulit lumpia kemudian digulung, setelah digulung kemudian dipotong  kecil-kecilÂ
- Selanjutnya proses penggorenganÂ
- Tiriskan nunggu 20 menit persiapkan kiloan dan packing dan sealÂ
- Sale pisang siap dipasarkan
Bukan tanpa alasan mengapa Dede memproduksi sale roll mini. "Menurut saya sale ini untuk tes pasar tidak musiman dan bisa dinikmati oleh semua kalangan" tukas Dede. Karena memiliki pengalaman sebagai tim produksi makanan di tempat bekerjanya beberapa tahun silam, Dede bisa membuat sale tanpa diajarkan orang lain. Dede melakukannya secara otodidak "Karena sale yang saya lihat di setiap toko cenderung  itu-itu saja bentuknya, terpikirkan membuat gimana ya kalau digulung" kata Dede menjelaskan tentang inovasi salenya.
Mulanya sale yang ia bikin dipasarkan tidak jauh dari lokasi produksi yakni di daerah Cikalong Kulon lantas ia masukan juga ke toko-toko di Cianjur kota. Dan kini lulusan jurusan Ekonomi Manajemen Universitas Panca Sakti ini  sudah lebih percaya diri setelah bergabung dengan komunitas UMKM Cianjur. Legalitas produksi serta jaringan yang lebih luas kini Dede dapatkan. Ia mengaku hal tersebut atas bantuan beberapa orang seperti Tintin Rustiani, Syofi, dan Nanay serta dari dinas setempat sehingga ia yakin usahanya akan lebih maju lagi.
Ia berharap tahun ini usahanya lebih maju lagi. Suami Kiki ini pun terbilang aktif di daerahnya untuk mengembangkan usaha sesama para pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) di Cianjur.  Dan Dde Kusmiran pun berharap lebih bisa memberdayakan masyarakat dalam usaha homemade dan handcraft.
Lalu apa sebetulnya kelebihan sale roll mini  produksi Deka 29 ini? Tanpa pemanis buatan tanpa gula, dan gurih renyah di ujung lidah murni manis sale pisang. Dan tentu saja bisa menjadi kawan di kala sedih maupun senang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H