Mohon tunggu...
Diki Umbara
Diki Umbara Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis dan Merayakan

Trainer/Blogger/Lecturer

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Deka, Sale Pisang Teman di Kala Sedih maupun Senang

22 Januari 2021   14:19 Diperbarui: 22 Januari 2021   14:19 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sale Roll Mini - Dok Pribadi

Tidak semua orang berani melepas pekerjaan sebagai karyawan untuk menjadi pengusaha. Dede Kusmiran adalah salah satu di antara yang jarang tersebut. Lima tahun lalu masih menjadi karyawan, kini usaha dia semakin berkembang. Dede yang mantan karyawan salah satu cafe ini kini memproduksi beberapa cemilan. Dan sale pisang menjadi salah satu produk andalannya.

Sale pisang merupakan makanan olahan dari bahan utama pisang. Menurut cerita, sale pisang  bermula  dari Karangpucung dan Majenang yang terletak di Kabupaten Cilacap Jawa Tengah. Kini sale pisang diproduksi di berbagai daerah, termasuk di Kabupaten Cianjur dimana Dede Kusmiran tinggal.

Setidaknya ada tiga cara pengolahan pisang yakni cara tradisional dengan menggunakan asap kayu, cara pengasapan dengan asap belerang, dan cara basah dengan menggunakan natrium bisulfit. Lalu bagaimana Dede mengolah produk sale pisangnya dari awal hingga siapa dipasarkan? Berikut penuturannya yang penulis rangkum:

  1. Pisang pilihan yang sudah matang dikupas lalu dibelah dua 
  2. Jemur sampai warna berubah menjadi  kecoklatan selama 3 hari
  3. Setelah proses penjemuran kemudian diangkat dan disiapkan untuk proses pembuatan sale roll, 
  4. Persiapkan media atau peralatan
  5. Siapkan sale yang sudah dijemur tadi
  6. Siapkan terigu yang sudah dicairkan sebagai perekat salenya sendiri
  7. Menyiapkan kulit lumpia kemudian digulung, setelah digulung kemudian dipotong  kecil-kecil 
  8. Selanjutnya proses penggorengan 
  9. Tiriskan nunggu 20 menit persiapkan kiloan dan packing dan seal 
  10. Sale pisang siap dipasarkan

Bukan tanpa alasan mengapa Dede memproduksi sale roll mini. "Menurut saya sale ini untuk tes pasar tidak musiman dan bisa dinikmati oleh semua kalangan" tukas Dede. Karena memiliki pengalaman sebagai tim produksi makanan di tempat bekerjanya beberapa tahun silam, Dede bisa membuat sale tanpa diajarkan orang lain. Dede melakukannya secara otodidak "Karena sale yang saya lihat di setiap toko cenderung  itu-itu saja bentuknya, terpikirkan membuat gimana ya kalau digulung" kata Dede menjelaskan tentang inovasi salenya.

Mulanya sale yang ia bikin dipasarkan tidak jauh dari lokasi produksi yakni di daerah Cikalong Kulon lantas ia masukan juga ke toko-toko di Cianjur kota. Dan kini lulusan jurusan Ekonomi Manajemen Universitas Panca Sakti ini  sudah lebih percaya diri setelah bergabung dengan komunitas UMKM Cianjur. Legalitas produksi serta jaringan yang lebih luas kini Dede dapatkan. Ia mengaku hal tersebut atas bantuan beberapa orang seperti Tintin Rustiani, Syofi, dan Nanay serta dari dinas setempat sehingga ia yakin usahanya akan lebih maju lagi.

Dede Kusmiran - Dok Pribadi
Dede Kusmiran - Dok Pribadi
Usaha tentu tidak selalu berjalan mulus, pun demikian yang dialami Dede. "Banyak kesulitan karena merintis dari nol cukup lumayan menguras pikiran,tenaga terutama materi. Step by step alhamdulilah satu persatu mulai terpenuhi. Tapi semakin berkembang kesulitan akan selalu ada tergantung kita menyikapi. Yang paling penting selalu berpikir positif dalam usaha, insya Alla akan ada jalan" tutur Dede.

Ia berharap tahun ini usahanya lebih maju lagi. Suami Kiki ini pun terbilang aktif di daerahnya untuk mengembangkan usaha sesama para pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) di Cianjur.  Dan Dde Kusmiran  pun berharap lebih bisa memberdayakan masyarakat dalam usaha homemade dan handcraft.

Lalu apa sebetulnya kelebihan sale roll mini  produksi Deka 29 ini? Tanpa pemanis buatan tanpa gula, dan gurih renyah di ujung lidah murni manis sale pisang. Dan tentu saja bisa menjadi kawan di kala sedih maupun senang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun