Mohon tunggu...
Diki Umbara
Diki Umbara Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis dan Merayakan

Trainer/Blogger/Lecturer

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Manuver Lama! Hendak Meninggalkan Koalisi, Andi Arief Sebut Ini pada Lingkaran Prabowo

7 Mei 2019   09:34 Diperbarui: 7 Mei 2019   09:42 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tahap menentukan dalam Pilpres dan Pileg 2019 memang telah usai. Masyarakat sudah tahu partai mana saja yang menjadi pemenang dan ke mana partai peserta pemilu ini berkubu. Di antara semua partai yang menarik perhatian yakni Partai Demokrat. Apa pasal?

Sedari awal sebelum pileg dan pilpres, partai yang dipimpin oleh SBY ini sebetulnya sudah memperlihatkan arah dukungan yang dianggap setengah hati. Sikap ini dinilai banyak orang sebagai upaya mencari aman. Merapat ke kubu Prabowo akan tetapi di ujung "perjuangan" merangkulkan diri dengan Jokowi.

Agar ada alasan bisa bergabung dengan Joko Widodo maka partai ini mesti ada alasan untuk lepas dari Koalisi Adil Makmur yang digagas Prabowo.

Dilansir detik.com Sebelumnya diberitakan, Andi Arief bercuit soal 'setan gundul' yang muncul di tengah perjalanan perjuangan Koalisi Indonesia Adil Makmur pengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Andi mengatakan 'setan gundul' itu memberikan masukan kepada Prabowo yang menurut dia sesat.

Andi mengatakan Partai Demokrat hanya ingin melanjutkan koalisi dengan partai-partai politik pengusung Prabowo-Sandi, yakni Gerindra, PAN, PKS, dan Berkarya, serta rakyat, bukan 'setan gundul'. Jika si 'setan gundul' masih hadir, Andi mengancam Demokrat bakal memilih jalan sendiri.

"Jika Pak Prabowo lebih memilih mensubordinasikan koalisi dengan kelompok setan gundul, Partai Demokrat akan memilih jalan sendiri yang tidak khianati rakyat," kata Andi dalam Twitter resminya, Senin (6/5). Cuitan Andi ini dibagikannya kepada sejumlah wartawan.

Soal setan gundul yang disebut mempengaruhi Prabowo ini disampaikan oleh Andi Arief. Saleh menilai apa yang disampaikan Andi Arief tak sejalan dengan semangat Komandan Komando Tugas Bersama (Kogasma) PD, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang ingin meredakan tensi politik pascapilpres 2019.

Begitulah Partai Demokrat, ia memang pandai "berstrategi" untuk tetap menanng baik di legislatif maupun di pemerintahan yang berkuasa kelak. Sesungguhnya ini manuver lama yang dilakukan di waktu yang berbeda. Lantas mengapa Demokrat tidak merapat pada kubu Jokowi sedari awal? Kalkulasi partai ini nampaknya memang menilai seolah berkubu dengan Koalisi Adil Makmur lebih menguntungkan untuk meraih konstituen jauh lebih banyak atau setidaknya mempertahankan pemilih lama agar tetap setia.

Sumber: detik.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun