Mohon tunggu...
Diki Septian
Diki Septian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Bani Adam

Seorang manusia dari Bani Adam yang mempunyai mimpi besar untuk bisa bermanfaat untuk apapun yang ada di bumi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menarik Hikmah untuk Menang

25 Mei 2023   00:45 Diperbarui: 25 Mei 2023   00:52 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pekembangan kehidupan hidup manusia di bumi sudah di mulai kurang lebih dari sejak 300.000 tahun yang lalu, setiap perkembangan kehidupan manusia pasti memiliki sebuah riwayat peristiwa nya masing masing , baik itu sebuah tindakan, pola pikir atau bahkah sebuah perilaku yang cukup menginspirasi yang di lakukakan manusia pada saat itu. 

Namun dari sekian banyaknya peristiwa hidup manusia, pernah kah teman teman mendengar mengenai sebuah riwayat peristiwa bahwa ada seorang manusia yang mampu memenangkan sebuah pencapaian walaupun ia berada dalam situasi yang sering kali kita anggap kekurangan.

Sebelumnya saya ingin betanya bagaimana keadaan teman teman saat ini ? sedang baik baik saja atau justru malah sedang tidak baik baik saja ?

Jika jawabannya adalah baik baik saja maka bersyukurlah, kemudian jika jawabnnya sedang tidak baik baik saja maka bersyukurlah juga. 

Kenapa saya memberikan pernyataan untuk bersyukur ketika sedang tidak baik baik saja ? karena ada sebuah statemen yang saya percayai, bahwasannya ketika Tuhan memberikan sebuah perkara terhadap manusia pasti tidak akan pernah jauh dari 2 perkara, jika bukan sebuah Nikmat maka itu pasti adalah sebuah Hikmah, begitupun sebaliknya. Artinya dalam keadaan apapun kita harus bisa mempercai bahwasannya pasti ada suatu nilai kebaikan yang akan kita dapatkan dari setiap perkara yang kita rasakan.

Mungkin kita pernah mendengar mengenaik sebuah riwayat kisah tentang Imam Ghazali yang mengalami insiden perampokan, dan dari perampokan itu di curi semua buku buku catatan hasil belajarnya, namun setelah itu justru malah imam gozali bisa menghapalkan isi dari semua buku catatannya tanpa mengandalkan catatannya.

Dikisahkan, dalam sebuah perjalanan Imam Ghazali dihadang segerombolan perampok, kemudian perampok  tersebut berhasil mengambil seluruh hartanya lalu meninggalkan Imam Ghazali begitu saja. Namun, dengan sekuat tenaga Imam Ghazali justru mengikuti jejak langkah mereka  dan sontak pemimpin perampok pun memerintahkan untuk pergi kepada Imam Ghazali jika tidak ingin binasa, tapi Imam Ghazali justru malah memohon untuk mengembalikan semua catatan catatan bukunya, karena ia mengkhawatirkan semua yang telah ia pelajari akan hilang karena buku catatan nya di ambil oleh mereka para perampok, 

Imam Ghazali pun memelas dengan mengatakan 

"Sungguh aku telah berjuang untuk mengumpulkan catatan-catatan itu dari hasil aku mendengar uraian guru-guruku. Aku habiskan banyak waktu ku untuk menulisnya serta mempelajari maksudnya”.  

 Namun justru malah sang pemimpin perampok itu menjawab dengan tertawa terbahak-bahak.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun