Pada tanggal 6 November 2024, Desa Cimanggung menjadi saksi kegiatan inovatif yang dilakukan oleh mahasiswa Program Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan (P2MB). Dalam upaya memberikan kontribusi positif bagi masyarakat desa, para mahasiswa ini memperkenalkan dan mengimplementasikan program budidaya maggot, sebuah metode pengelolaan limbah organik yang ramah lingkungan sekaligus bernilai ekonomi.
Apa Itu Maggot dan Manfaatnya?
Maggot merupakan larva dari lalat Black Soldier Fly (BSF) yang dikenal efektif mengurai limbah organik. Selain itu, maggot juga memiliki nilai ekonomi tinggi karena dapat digunakan sebagai pakan alternatif untuk ikan, ayam, dan hewan ternak lainnya.
Dalam program ini, mahasiswa P2MB bertujuan untuk:
1.Mengurangi volume sampah organik rumah tangga di Desa Cimanggung.
2.Memberikan edukasi kepada warga mengenai pentingnya pengelolaan limbah organik.
3.Memberikan alternatif penghasilan tambahan melalui penjualan maggot sebagai pakan ternak.
Proses Budidaya Maggot
Mahasiswa memulai program dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat setempat. Mereka menjelaskan proses budidaya maggot, mulai dari pengumpulan limbah organik hingga pengelolaan larva. Langkah-langkah budidaya meliputi:
1.Pengumpulan Limbah Organik
2.Warga diajak mengumpulkan limbah dapur seperti sisa sayuran, buah, dan makanan basi.
3.Pembuatan Media Maggot
4.Limbah organik tersebut dijadikan media untuk lalat BSF bertelur dan berkembang biak.
5.Pemeliharaan Larva
6.Setelah telur menetas, larva dipelihara hingga siap dipanen.
7.Panen dan Pemanfaatan
8.Maggot hasil panen dijual atau digunakan sebagai pakan ternak.
Antusiasme Warga
Warga Desa Cimanggung menyambut program ini dengan antusias. Salah satu warga, Pak Didin, mengungkapkan rasa senangnya karena kegiatan ini tidak hanya membantu mengurangi sampah tetapi juga memberikan peluang bisnis baru. "Kami jadi paham bahwa sampah organik bisa diubah jadi sesuatu yang bernilai," ujar Pak Didin.
Dampak Positif Program
Program budidaya maggot ini tidak hanya membantu menyelesaikan masalah limbah, tetapi juga membuka peluang usaha bagi masyarakat. Dengan bimbingan dari mahasiswa, warga kini memiliki keterampilan baru yang berkelanjutan. Selain itu, program ini mendukung visi pembangunan desa yang berfokus pada pelestarian lingkungan.
Harapan Ke Depan
Mahasiswa P2MB berharap program ini dapat terus berlanjut dan dikembangkan oleh warga setempat. Mereka juga berencana menjalin kerja sama dengan pihak pemerintah desa untuk mendukung keberlanjutan budidaya maggot ini.
Program budidaya maggot di Desa Cimanggung menjadi bukti nyata bahwa solusi sederhana dapat memberikan dampak besar bagi lingkungan dan ekonomi. Dengan semangat kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat, diharapkan Desa Cimanggung dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam pengelolaan limbah organik secara kreatif dan berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H