Mohon tunggu...
Dicky Rivaldi
Dicky Rivaldi Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Anggota Resmi Forum Aktif Menulis (FAM) Indonesia. Diki Rifaldi, IDFAM5045U, Tangerang, Banten. Penulis Event Ter-Aktif 2018 FAM Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Berselimut Kafan Dini Hari

14 November 2017   21:49 Diperbarui: 14 November 2017   22:02 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sepotong senja bergelantung di langit kamar
Serimba duka jadi lautan di atas tempat tidur
Seikat cinta, kasih dan sayang layu lalu kering
Air mata menetes pada kaku tubuh yang terbaring

Kau masih terbaring di sebuah kamar yang kutempati
Yang tersekat dalam napas dunia yang berbeda
Angin dingin yang berhembus membawa kenangan
Masih tersisa di antara malam dan pagi

Mungkin ada rindu yang mengetuk waktu
Seseorang yang pernah melahirkanku
Penuh perjuangan, hari-hari dingin dan bisu

Kau masih terbaring di sebuah kamar yang kutempati
Berselimut kafan dini hari
Kala itu pada usiaku yang masih hitungan jari

Ibu, selalu kita menuai rindu
Dalam puisi-puisi yang melahirkan kenanganmu

Ciledug, 8 November 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun