Sepotong senja bergelantung di langit kamar
Serimba duka jadi lautan di atas tempat tidur
Seikat cinta, kasih dan sayang layu lalu kering
Air mata menetes pada kaku tubuh yang terbaring
Kau masih terbaring di sebuah kamar yang kutempati
Yang tersekat dalam napas dunia yang berbeda
Angin dingin yang berhembus membawa kenangan
Masih tersisa di antara malam dan pagi
Mungkin ada rindu yang mengetuk waktu
Seseorang yang pernah melahirkanku
Penuh perjuangan, hari-hari dingin dan bisu
Kau masih terbaring di sebuah kamar yang kutempati
Berselimut kafan dini hari
Kala itu pada usiaku yang masih hitungan jari
Ibu, selalu kita menuai rindu
Dalam puisi-puisi yang melahirkan kenanganmu
Ciledug, 8 November 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H