Kutelan lara mentah-mentah
Kala aku melihat seraut wajah disela pintu asa
Laju khayalanku terhenti
Pada ironi kembang melati layu sebelum rekah
Kuurungkan niatku menemuimu
Kutinggalkan mimpi pada bias sinar mentari
Yang menelusup paksa lewat jendela hati
Sarimu sudah terhisap sang pejantan lain
Aku berlari membawa luka pedih perih
Kau merekah tersiram terik matahari
Kau tebar aroma langu pada langit kelabu
Dihujani kristal nestapa
Pada asa berujung lara.
Ciledug, 23 Maret 2014
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!