Mohon tunggu...
Diki Prayugo
Diki Prayugo Mohon Tunggu... Apoteker - Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia

Hobby : Olah raga

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kenapa Tidak Semua Diet Berhasil ?

7 November 2024   10:00 Diperbarui: 7 November 2024   10:05 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kenapa Tidak Semua Diet Berhasil ?

Kita sering kali mendengar cerita tentang diet yang berhasil untuk satu orang, tapi gagal untuk orang lain. Bahkan, banyak dari kita yang sudah mencoba berbagai jenis diet dengan harapan bisa menurunkan berat badan atau meningkatkan kesehatan, namun hasilnya tidak seperti yang diinginkan. Ternyata, jawabannya mungkin ada pada genetika kita—apa yang disebut dengan nutrigenomik.


Nutrigenomik adalah ilmu yang mempelajari bagaimana makanan yang kita konsumsi dapat memengaruhi gen kita dan bagaimana gen kita merespon makanan tersebut. Setiap orang memiliki kode genetik yang unik, dan itu mempengaruhi bagaimana tubuh kita memproses berbagai jenis makanan. Inilah alasan mengapa diet yang sama bisa memberikan hasil yang berbeda-beda pada setiap orang.

Pernahkah Anda merasa frustrasi karena menjalani diet ketat, tetapi tidak melihat perubahan signifikan pada tubuh Anda? Mungkin ini karena diet tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan genetik tubuh Anda. Sebagai contoh, beberapa orang mungkin lebih mudah mengolah lemak atau karbohidrat, sementara yang lain justru bisa mengalami kenaikan berat badan hanya dengan mengonsumsi sedikit karbohidrat. Ini bukanlah kesalahan Anda, melainkan karena perbedaan dalam cara tubuh kita memetabolisme makanan.

Nutrigenomik memberikan solusi dengan menawarkan pendekatan yang lebih personal dan berbasis genetik dalam memilih diet. Dengan menganalisis gen seseorang, ahli nutrigenomik dapat memberikan rekomendasi diet yang lebih tepat dan sesuai dengan cara tubuh kita berfungsi. Misalnya, jika seseorang memiliki kecenderungan genetik untuk lebih sulit membakar lemak, maka diet rendah lemak mungkin tidak akan efektif bagi mereka. Sebaliknya, diet yang lebih tinggi protein dan rendah karbohidrat bisa lebih sesuai.

Namun, penting untuk diingat bahwa nutrigenomik bukan hanya soal diet. Ilmu ini juga melihat bagaimana nutrisi dapat memengaruhi kesehatan kita secara keseluruhan. Nutrigenomik berfokus pada pemahaman bagaimana pola makan yang tepat dapat membantu mencegah penyakit, memperbaiki metabolisme, dan meningkatkan kualitas hidup. Dengan pendekatan ini, kita bisa lebih sadar akan pentingnya memilih makanan yang sesuai dengan kebutuhan tubuh kita, bukan sekadar mengikuti tren diet yang sedang populer.

Sebagai contoh, ada penelitian yang menunjukkan bahwa orang dengan gen tertentu mungkin lebih rentan terhadap obesitas jika mengonsumsi makanan tinggi gula. Sementara itu, orang dengan gen lain mungkin lebih sensitif terhadap lemak jenuh. Ini menunjukkan bahwa tidak ada diet yang “satu ukuran untuk semua”—setiap individu membutuhkan pendekatan yang disesuaikan dengan kondisi genetik mereka.

Jadi, mengapa diet yang sama tidak berhasil untuk semua orang? Karena setiap tubuh kita berbeda, dan nutrigenomik membantu kita memahami perbedaan itu. Dengan memanfaatkan pengetahuan tentang genetika, kita bisa mengubah cara kita makan menjadi lebih efektif dan sehat.

Dengan pemahaman ini, kita tidak hanya menghindari rasa frustasi yang sering datang dengan diet yang tidak berhasil, tetapi juga mulai melihat pola makan sebagai bagian dari pendekatan yang lebih holistik untuk menjaga kesehatan. Nutrigenomik membantu kita menyadari bahwa kesehatan bukan sekadar soal jumlah kalori yang kita makan, tetapi juga bagaimana tubuh kita merespon makanan tersebut.

Jadi, jika Anda merasa diet yang telah Anda coba tidak memberikan hasil yang diinginkan, mungkin saatnya untuk mempertimbangkan pendekatan yang lebih personal dan berbasis genetik. Nutrigenomik bisa jadi jawabannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun