Mohon tunggu...
Diki Prayugo
Diki Prayugo Mohon Tunggu... Apoteker - Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia

Hobby : Olah raga

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Eco Print, Ramah Lingkungan atau Sekadar Tren? Saatnya Mempertanyakan Keberlanjutan

30 Oktober 2024   08:40 Diperbarui: 30 Oktober 2024   08:45 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Eco Print, Ramah Lingkungan atau Sekadar Tren? Saatnya Mempertanyakan Keberlanjutan

 

Dalam beberapa tahun terakhir, kita telah menyaksikan kebangkitan gerakan mode yang lebih berkelanjutan, di mana banyak desainer dan merek fashion mulai mengadopsi teknik dan bahan yang lebih ramah lingkungan. 

Salah satu teknik yang semakin populer adalah eco print. Eco print adalah metode pewarnaan kain yang menggunakan bahan-bahan alami, seperti daun, bunga, dan kulit pohon, untuk mencetak pola pada kain. 

Meskipun banyak yang memuji eco print sebagai langkah maju yang signifikan menuju keberlanjutan dalam fashion, ada juga skeptisisme mengenai apakah ini benar-benar solusi yang berkelanjutan atau hanya tren yang sedang booming. Mari kita gali lebih dalam dan mempertimbangkan argumen di kedua sisi.

 Keberlanjutan dalam Fashion

Industri fashion dikenal sebagai salah satu penyumbang utama polusi dan limbah di dunia. Menurut laporan dari Ellen MacArthur Foundation, lebih dari 92 juta ton limbah tekstil dihasilkan setiap tahun, dengan sebagian besar bahan tersebut tidak dapat terurai dan mencemari lingkunganitu, banyak proses produksi dalam industri fashion menggunakan bahan kimia berbahaya dan memerlukan sumber daya yang berlebihan, seperti air dan energi. 

Oleh karena itu, gerakan menuju keberlanjutan sangat penting untuk mengurangi dampak negatif ini.

Eco print menawarkan alternatif yang menarik karena menggunakan sumber daya alami yang bisa diperbarui. Proses ini tidak hanya lebih ramah lingkungan, tetapi juga menciptakan produk yang unik dan menarik. Dengan setiap cetakan yang dihasilkan, hasilnya bisa berbeda-beda, memberikan nilai tambah bagi produk tersebut.

 Aspek Positif Eco Print

  1. Penggunaan Bahan Alami: Eco print memanfaatkan bahan-bahan alami yang dapat ditemukan di sekitar kita, seperti daun, bunga, dan rempah-rempah. Dengan menggunakan bahan-bahan ini, kita dapat mengurangi ketergantungan pada pewarna sintetis yang dapat berdampak buruk bagi lingkungan. Selain itu, bahan alami sering kali lebih aman bagi kulit dibandingkan dengan bahan kimia yang digunakan dalam pewarnaan tekstil konvensional .
  2. Limbah: Banyak desainer yang menggunakan sisa-sisa bahan dari produksi sebelumnya untuk menciptakan karya seni melalui eco print. Ini membantu mengurangi limbah tekstil dan mendukung prinsip ekonomi sirkular, di mana barang-barang yang tidak terpakai dapat dimanfaatkan kembali menjadi produk baru yang bernilai.
  3. Promosi Kingkungan: Menggunakan eco print dapat menjadi cara yang efektif untuk meningkatkan kesadaran akan isu lingkungan. Saat konsumen membeli produk dengan eco print, mereka tidak hanya mendapatkan barang yang unik dan indah, tetapi juga berpartisipasi dalam gerakan untuk menjaga lingkungan. Ini membantu membangun koneksi emosional antara konsumen dan produk yang mereka pilih .
  4. Mendukung Komunita:  Banyak pengrajin dan desainer yang memanfaatkan teknik eco print adalah individu atau kelompok lokal. Dengan membeli produk eco print, konsumen mendukung ekonomi lokal dan praktik kerajinan yang berkelanjutan, membantu melestarikan budaya dan tradisi lokal.
  5. Inovasi dalam Design

Eco print menciptakan peluang untuk eksplorasi dan inovasi dalam desain mode. Dengan memanfaatkan pola dan warna yang dihasilkan secara alami, desainer dapat menciptakan karya yang tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga memiliki cerita [i]yang mendalam di baliknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun