Mohon tunggu...
Diki Prayugo
Diki Prayugo Mohon Tunggu... Apoteker - Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia

Hobby : Olah raga

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Green Extraction, Mengubah Limbah Menjadi Emas, Apakah Ini Solusi untuk Krisis Lingkungan?

29 Oktober 2024   15:07 Diperbarui: 29 Oktober 2024   15:23 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Biaya Awal yang Tinggi: Implementasi teknologi green extraction mungkin memerlukan investasi awal yang besar. Hal ini bisa menjadi penghalang bagi petani kecil atau produsen yang tidak memiliki modal yang cukup.

  • Kurangnya Pengetahuan: Banyak produsen yang belum familiar dengan teknik green extraction. Oleh karena itu, pendidikan dan pelatihan diperlukan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam menerapkan metode ini.

  • Regulasi yang Rumit: Di beberapa negara, regulasi yang ketat terkait produk alami dan bahan baku bisa menjadi penghalang bagi pengembangan produk dari green extraction.

  • Green extraction menawarkan solusi inovatif untuk mengatasi masalah limbah dan krisis lingkungan yang kita hadapi saat ini. Dengan mengubah limbah menjadi emas, metode ini tidak hanya membantu mengurangi pencemaran, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya keberlanjutan.

    Sebagai konsumen, kita juga memiliki peran penting dalam mendukung praktik ini. Dengan memilih produk yang dihasilkan melalui proses green extraction, kita tidak hanya menjaga kesehatan kita, tetapi juga berkontribusi pada perlindungan lingkungan. Mari kita mulai menghargai dan memanfaatkan sumber daya alam dengan cara yang lebih bijaksana dan berkelanjutan.

    Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Nature Selengkapnya
    Lihat Nature Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun