Mohon tunggu...
Diki Maulana Ramadhan
Diki Maulana Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Medan

Sampah Plastik Cemari Sungai Medan

11 Juni 2024   11:00 Diperbarui: 11 Juni 2024   11:34 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SAMPAH PLASTIK CEMARI SUNGAI SEKITAR CEMARA/dokpri

Medan merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia dengan jumlah penduduk yakni 2,54 juta jiwa. Dalam menjalani kehidupan di kota besar, para penduduk akan menghasilkan sampah sebagai zat sisa pembuangan. Setiap orang akan menghasilkan sampah, itu sebabnya setiap hari kita dapat melihat sampah yang bisa ditemukan dimanapun. 

Sampah dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu sampah organik, sampah anorganik, serta bahan berbahaya dan beracun (B3). Sebagai manusia, selayaknya kita harus menjalani hidup dengan gaya hidup yang bersih. Sejak kecil kita telah diajarkan untuk hidup bersih, salah satu caranya yakni dengan membuang sampah pada tempatnya. 

Sayangnya,  hingga saat ini masih banyak orang yang lalai untuk menjalankan hal tersebut. Sampah di sungai ini berasal dari berbagai sumber, seperti rumah tangga dan tempat usaha. Sampah plastik, seperti kantong plastik, botol plastik, dan styrofoam menjadi penyumbang terbesar. Sampah-sampah ini terbawa arus sungai dan menumpuk di beberapa titik, menyebabkan pendangkalan dan penyumbatan aliran air.

Pada gambar diatas, dapat kita lihat bahwa sampah plastik berserakan di Sungai yang berlokasi di Jalan Cemara, sampah ini dapat berpotensi mengakibatkan pencemaran. Pencemaran ini dapat mengganggu ekosistem sungai, membahayakan biota air, dan mencemari air tanah. Selain itu, sampah di sungai juga dapat menyebabkan banjir. 

Ketika sungai tersumbat oleh sampah, air hujan tidak dapat mengalir dengan lancar, sehingga berpotensi meluap dan menggenangi pemukiman warga. Untuk mengurangi sampah, kita dapat menggunakan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dalam kehidupan sehari-hari. Hindari penggunaan plastik sekali pakai, bawa tas belanja sendiri, dan gunakan kembali barang-barang yang masih layak. Pemerintah Kota Medan telah mengambil beberapa langkah untuk mengatasi masalah sampah di sungai. 

Diantaranya adalah dengan pembersihan sungai secara berkala, penerapan peraturan daerah tentang pengelolaan sampah, dan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan sungai. Namun, upaya-upaya ini belumlah cukup. Diperlukan kerjasama dari semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun sektor swasta, untuk mengatasi masalah ini secara komprehensif.

Sampah sampah ini merupakan masalah serius yang perlu ditangani dengan segera. Diperlukan kerjasama dari semua pihak untuk mengatasi masalah ini dan menjaga kelestarian sungai-sungai di Medan. Masyarakat haruslah lebih bertanggung jawab atas sampah mereka dan membuangnya pada tempatnya. 

Pemerintah perlu memperkuat penegakan hukum dan meningkatkan pengelolaan sampah. Sektor swasta juga dapat berperan dalam mengatasi masalah ini. Dengan upaya bersama, sungai-sungai ini mungkin dapat terbebas dari sampah dan menjadi sumber kehidupan yang berkelanjutan bagi masyarakat. Sungai adalah aset berharga bagi Kota Medan. Menjaganya dari sampah adalah wujud kecintaan kita terhadap kota ini. Marilah kita bersama-sama menjaga kebersihan sungai di kota Medan untuk masa depan yang lebih lestari dan sejahtera.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Medan Selengkapnya
Lihat Medan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun