Mohon tunggu...
Politik

Ganjar Pranowo, Apalah Arti Petani Kendeng Dibanding Ahok yang Apalah-apalah?

28 Maret 2017   02:43 Diperbarui: 28 Maret 2017   11:00 1127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: berita77.com

Saya sebenarnya tidak ingin menyentuh, membahas, dan bahkan mendebat isu-isu seputar Pilkada Jakarta. Tapi apalah daya, ada keterpanggilan jiwa yang menggerakkan saya untuk menulis terkait hal ini. Bukan tentang jenazah Bu Hindun, bukan pula tentang jihad bela al-Qur’an, ulama’, dan bela agama. Tapi tentang jihad Ganjar Pranowo yang melancong ke Jakarta, untuk mendukung dan mengkampanyekan sang petahana.

Saya tak ada urusan dengan tetek bengek Pilkada Jakarta. Saya hanya seorang mahasiswa yang hanya bisa menggelar aksi damai dan simpatik di kampus-kampus atas keterpanggilan jiwa, dan ikut merasakan penderitaan rakyat Rembang yang tanahnya dieksploitasi dan dirampas sang penguasa.  

Okelah, saya paham bahwa Ganjar sedang menuruti perintah Mega. Tapi sebegitu dahsyatnya kah perintah tersebut, sehingga meninggalkan warganya yang sedang terkapar, kakinya disemen, hingga menelan satu nyawa. Dimanakah hati nurani Pak Gubernur Jawa Tengah itu?

Sumber Gambar: Facebook.com (M Yusuf Ramadhan)
Sumber Gambar: Facebook.com (M Yusuf Ramadhan)
Memang, jihad yang saya lakukan bersama teman-man mahasiswa lainnya, tak ada artinya bila dibanding warga Kendeng yang berjihad menuntut hak mereka yang hingga mempertaruhkan nyawanya.  Kami hanya bisa berteriak di bawah terik matahari, menuntut keadilan atas rakyat Kendeng. Kami hanya bisa bertahlil, bertahmid, dan mengirimkan fatihah untuk al-Marhumah Yu Patmi. Tapi tak apalah, bagi kami, inilah jihad yang sebenarnya. Jihad Agraria.

Sumber Gambar: Facebook.com (M Yusuf Ramadhan)
Sumber Gambar: Facebook.com (M Yusuf Ramadhan)
Benar bahwa saya bersama teman-teman unjuk gigi. Ya, unjuk gigi pada Ganjar yang disibukkan dengan urusan Pilkada Jakarta. Agar dia tau, betapa perhatiannya masyarakat Indonesia terhadap nasib para petani Kendeng. Juga, agar masyarakat tau bahwa Ganjar lebih mementingkan kekuasaan PDIP-nya di Pilkada Jakarta, daripada rakyatnya yang kehilangan nyawa.

Dari yang awalnya malas untuk update info terkait Pilkada Jakarta, saya akhirnya begitu bersemangat untuk mengulik, apa sebenarnya yang menyebabkan Ganjar begitu semangat mendukung Ahok di Pilkada Jakarta.

Entah ini sebuah kebetulan atau tidak. Tapi ini nyata, bahwa ternyata ada kesamaan antara Ahok dan Gubernur Jawa Tengah itu.

Pertama,sama-sama gubernur yang diusung PDIP. Luar biasa memang. Hanya demi Ahok, pemimpin daerah di seluruh Indonesia yang merupakan kader PDIP dikerahkan, disuruh bolos kerja di daerah mereka masing-masing, hanya untuk ikut mengkampanyekan dan memenangkan Ahok di Pilkada Jakarta.  

Kedua, sama-sama melawan rakyatnya sendiri. Ganjar melawan petani. Ahok melawan Nelayan pulau reklamasi. Bagaimnana tidak, pabrik semen yang sudah dibatalkan izinnya oleh Mahkamah Agung, dilabrak oleh Ganjar, mengajukan surat baru dengan nama lain, dan dilanjutkan kembali pembangunannya. Pun dengan Ahok. Setelah dikalahkan rakyatnya sendiri di PTUN Jakarta, demi membela pengembang reklamasi, Ahok mengajukan banding yang akhirnya berhasil dimenangkannya.

Itulah kesamaan antara Ahok dan Ganjar Pranowo. Dua sosok pemimpin yang sama-sama melawan rakyatnya sendiri. Dua pemimpin yang sama-sama mementingkan kepentingan konglomerat, pengusaha, dan para elit daripada rakyatnya sendiri.

Salam__

Dicky Firmansyah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun