Mohon tunggu...
Permana Sidik
Permana Sidik Mohon Tunggu... profesional -

Seorang TKI yang sedang bekerja di Riyadh Saudi Arabia. Tidak mengerti politik. Badminton lover. I like reading and writing.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Meminta Like dan komentar di Facebook

3 September 2016   21:36 Diperbarui: 5 Oktober 2016   19:02 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Apa sebenernya tujuan seseorang yang sering menulis  status dan secara tertulis meminta like dan comment di status facebooknya tersebut..?

Sebenarnya pertanyaan ini sudah sering sekali muncul di otak saya tapi kadang menguap begitu saja.

Sebagai contoh:

 

"Bila gadis selfie byk yg Like!!
berapa like untuk adik ni? Yg share n komen aamiin semoga diberi anak soleh solehah aamiin."

 "Yang menulis aamiin semoga besok mendapat rezeki melimpah dari arah tanpa disangka-sangka aamiin."

 "Klo artis sakit atau meninggal banyak manusia like dan mendoakan.. Skrng adek ini meninggal adakah manusia yg sudi aminkan doa ini?"

 

Status ini  biasanya disertai photo yang indah, mengagumkan atau bahkan kadang mengerikan dan entah darimana pula photo tersebut didapatkan, soalnya hampir semua photo tanpa disebutkan sumber photo tersebut.

Nah rekan-rekan kompasianer pernah kan menemui status semacam ini..?! Atau bahkan mungkin anda salah satu orang yang sering ngelike atau comment di status-status seperti di atas. Tidak ada salahnya juga sebenernya karena itu merupakan hak seseorang tapi Kalau saya pribadi terus terang tidak pernah sama sekali bahkan kadang saya merasa geli dan bertanya-tanya kok ada ya orang yang meminta-minta statusnya di like sampai-sampai menggunakan photo editan atau bahkan photo orang lain yang di ambil sesuka dia tanpa ijin.

Sampai suatu hari rasa geli, aneh dan penasaran itu akhirnya saya bagi ke temen saya. Teman saya pun memberikan jawaban yang katanya seh kebenarannya pun masih belum tentu benar. Dia hanya menerka-nerka dan sedikit informasi dari forum-forum.
Berikut jawaban teman saya tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun