Di kehidupan sehari-hari, kita dikelilingi dengan yang namanya media, khususnya media sosial. Perkembangan teknologi memudahkan kita untuk mencari informasi tentang apa yang terjadi disekitar kita. Di tengah situasi pandemi seperti sekarang ini, penyebaran infodemik masih marak terjadi di tengah masyarakat, khususnya terkait vaksin covid-19. Media sosial seperti Facebook, Instagram, Whatsapp, dan Twitter menjadi tempat beredarnya infodemik, entah hoax, disinformasi, dan misinformasi.
Ada beberapa kasus hoax tentang pandemi covid 19 yang tersebar di media sosial. Menurut Kominfo terdapat 434 temuan hoax yang tersebar di berbagai media sosial dan sebarannya mencapai 2.538 konten. Sebaran hoax paling banyak ditemukan di platform Facebook.
Kemudahan dan kecepatan penyebaran pada media sosial membuat berita hoax ini dapat diketahui oleh banyak orang dalam jangka waktu yang relative singkat dan dapat disebarluaskan ke lebih banyak orang dengan cara copy and share.
Semakin banyak pengguna media sosial semakin mudahnya penyebaran berita/informasi hoax, kita sebagai masyarakat jangan mudah terpengaruh dengan apa yang belum jelas asal usulnya. Alangkah baiknya masyarakat harus belajar bagaimana literasi media atau internet sehat. Sehingga masyarakat bisa memahami, mengetahui, menganalisis, dan mengevaluasi yang mana berita hoax dan mana yang bukan termasuk berita hoax.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H