Mohon tunggu...
Dikeu MeilitaHapsari
Dikeu MeilitaHapsari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pendidikan Khusus

WRITTING FOR LEARNING

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Semangat pendidikan Inklusi di Tengah Pandemi

26 September 2021   12:21 Diperbarui: 26 September 2021   12:33 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari Aksara Internasional jatuh pada tanggal 8 September setiap tahun. UNESCO sendiri telah memperingati Hari Aksara Internasional 2021 dengan tema "Literacy for a human-centered recovery: Narrowing the digital divide". Mengutip situs resmi Kemdikbud, tema tersebut menjadi bentuk harapan agar program pendidikan keaksaraan bisa menjadi lebih adaptif terhadap perubahan-perubahan yang terjadi. Khususnya yang berkenaan dengan pergeseran paradigma pembelajaran dalam keadaan pandemi Covid -19.

Tema yang dipakai UNESCO tahun ini memperlihatkan bagaimana literasi dapat dapat berkontribusi untuk membangun fondasi yang kuat. Utamanya pada interaksi literasi dan keterampilan digital untuk kebutuhan pemuda dan orang dewasa yang tidak melek huruf. Fokus tersebut juga akan mengeksplorasi apa yang membuat pembelajaran literasi berbasis teknologi inklusif dan bermakna untuk tidak meninggalkan siapapun (no one left behind), termasuk anak berkebutuhan khusus.

Pemerintah sendiri telah mengamanatkan hak atas pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus sebagaimana diatur dalam Pasal 54 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Adapun telah tersedia satuan pendidikan yang diperuntukan bagi peserta didik berkebutuhan khusus, baik pada jenjang pendidikan dasar maupun menengah yaitu satuan pendidikan khusus seperti Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB)/Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB)/Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB).

Selain pada satuan pendidikan khusus, siswa berkebutuhan khusus juga dapat menempuh pendidikan pada sekolah terpadu. Sekolah terpadu merupakan sekolah reguler yang menerima anak berkebutuhan khusus, dengan kurikulum, sarana prasarana yang sama untuk seluruh peserta didik. Sekolah terpadu saat ini lebih dikenal dengan sekolah inklusif.

Tantangan pendidikan di Indonesia, tanpa pandemi Covid -19 pun sudah sangat besar. Baik secara geografi, budaya, maupun infrastruktur. Namun seluruh pemangku kepentingan pendidikan tetap berupaya menyusun kebijakan terbaik untuk memastikan pembelajaran tetap berjalan. Upaya yang dilakukan adalah diterapkannya pendidikan Inklusi di masa pandemi ini dengan pembelajaran bauran (blended learning).

TK Islam Az-Zahra yang berlokasi di jalan Gn. Payung, Ciwalen, Kabupaten Garut merupakan taman kanak-kanak inklusif yang menerapkan pembelajaran bauran dengan tetap memperhatkan kebutuhan khusus anak-anak yang berkebutuhan khusus. Pembelajaran daring di TK Islam Az-Zahra dilaksanakan melalui whatsapp group dan zoom meeting dengan pemberian menu pembelajaran harian. Sedangkan pembelajaran tatap muka dilaksanakan selama 2,5 jam dengan mematuhi protokol kesehatan sesuai dengan anjuran pemerintah.

Dalam segala keterbatasan waktu, TK Islam Az-Zahra tetap ingin memberikan pembelajaran yang optimal terhadap setiap siswa-siswinya, tidak terkecuali kepada siswa berkebutuhan khusus. Pada hari Kamis setiap minggu, siswa berkebutuhan khusus ditarik dari kelas aslinya dan dipindahkan ke kelas khusus untuk diberikan pembelajaran khusus sesuai kebutuhannya. Model pembelajaran ini disebut juga model pull out dalam pendidikan inklusif (Nova Tri Hardian Pramuditya, 2011).

dokpri
dokpri

Pendidikan inklusif sebagai pendidikan yang mengajarkan pada semua orang akan kesejajaran dan kesetaraan adalah pendidikan yang sarat dengan pendidikan nilai karakter baik untuk guru sebagai cara untuk memahami siswanya, untuk siswa sebagai cara untuk memahami temannya yang berkebutuhan khusus dan untuk orang tuanya bahwa anaknya yang berkebutuhan khusus pasti memiliki potensi dan bakat yang kadang tidak dimiliki oleh teman bermainnya yang normal. Tuhan tidak memberikan pada hamba-Nya sesuatu yang istimewa kecuali Ia melihat bahwa hamba-Nya adalah orang yang istimewa pula.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun