Mohon tunggu...
Dike RamadhaniEkasari
Dike RamadhaniEkasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya senang berkenalan dan bertukar pandangan dengan orang lain

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Masyarakat Perlu Mengenal HIV/AIDS

17 Agustus 2024   23:51 Diperbarui: 26 Agustus 2024   17:39 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

AIDS (Acquired Immuno Deficiency) adalah sindrom dengan berbagai gejala dan infeksi terkait menurunnya sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus). Penyebaran HIV/AIDS sangat cepat dan sampai saat ini masih belum ditemukan vaksin untuk pencengahan berkembangnya HIV/AIDS. HIV sendiri terdapat di dalam darah dan cairan tubuh lainnya, seperti cairan sperma, cairan vagina, dan air susu ibu. Virus HIV dapat ditularkan melalui:

  • hubungan seksual dengan orang yang telah terinveksi HIV/AIDS,
  • penggunaan bersama alat suntik, alat tindik, alat tato yang terkontaminasi virus HIV,
  • ibu yang terinfeksi HIV ke bayi yang dikandungnya,
  • tranfusi darah atau produk darah lainnya yang terkontaminasi HIV/AIDS.

Tapi masih banyak masyarakat yang belum mengetahui lebih tentang HIV/AIDS ini. Terdapat pula miskonsepsi yang menyebabkan penyitas HIV/AIDS terkucilkan, terlebih bagi mereka yang ditularkan dari penyitas HIV/AIDS yang tidak bertanggung jawab. Perlu diketahui bahwa HIV/AIDS tidak ditularkan melalui:

  • penggunaan toilet bergantian,
  • bertukar pakaian,
  • berbagi makanan/minuman,
  • berenang di satu kolam yang sama,
  • tinggal serumah dengan orang yang terinfeksi,
  • bersamalaman/berjabat tangan,
  • berciuman/mencium orang lain.

AIDS dikelompokkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization) menjadi:

  • tahap I, tidak menunjukkan gelaja dan tidak dikategorikan AIDS,
  • tahap II, infeksi saluran pernafasan bagian atas dan tidak kunjung sembuh,
  • tahap III, diare kronis yang tidak jelas penyebabnya, lebih dari satu bulan, infeksi bakteri parah, dan TBC paru-paru,
  • tahap IV, penyakit parasite pada otak, infeksi jamur candida pada saluran tenggorokan, dan lain-lain.

Meskipun HIV/AIDS masih belum ditemukan vaksin dan obatnya, namun terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan HIV/AIDS, yaitu tidak melakukan hubungan seksual berisiko, tidak berganti-ganti pasangan, memakai kondom secara benar saat berhubungan seks, tidak menggunakan alat suntik bersama dengan siapapun, dan yang terpenting membekali diri dengan informasi yang benar tentang HIV/AIDS.

Sumber: 

(ILO), I. L. (2011). HIV/AIDS. International Labour Organization (ILO). Retrieved from www.deplu.go.id/hongkong

(n.d.). Flipchart HIV dan AIDS dan Migrasi.

RI, K. K. (2016). BUKU SAKU HIV AIDS DAN IMS. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun