Pagi ini, embun di daun rumput
menundukkan wajahnya pada matahari pertama.
Langit seperti lembaran kertas
kosong, menunggu tinta kesadaran
mengisi celah di antara desir angin
dan gema waktu yang baru saja dilahirkan.
Kota masih bersembunyi
di balik tirai kabut.
Hanya burung yang berani
menorehkan nyanyian di udara,