MTs Muhammadiyah Karangkajen Adakan Review Kurikulum

Madrasah Tsanawiyah (MTs) Muhammadiyah Karangkajen sukses menyelenggarakan agenda "Review Kurikulum Tahun Ajaran 2023/2024" pada Selasa, (20/6) yang berlangsung di Gedung Unit 2 MTs Muh Karangkajen. Hadir secara langsung perwakilan Majelis Dikdasmen PDM Kota Yogyakarta, Drs. H. M. Joko Susilo, M.Pd., Murtinah, S.Pd., MA., selaku pengawas madrasah kementerian agama Yogyakarta, Kepala Madrasah Mts Muh Karangkajen, Badrudin ARS,  S. Ag., M.S.I. serta panitia tim pengembang kurikulum.

Euis Hidayati, S.Pd.I., M.Pd.I. selaku Wakaur kurikulum madrasah menyampaikan pada tahun ajaran 2023/2024, MTs Muh Karangkajen menggunakan dua kurikulum yaitu Kurikulum Merdeka bagi kelas 7 dan Kurikulum 13 bagi kelas 8 dan 9.

Badrudin dalam sambutannya menyampaikan dengan adanya review kurikulum ini diharapkan menjadi acuan kegiatan selama satu periode, serta kurikulum yang disusun tim pengembang kurikulum bisa dilaksanakan secara efektif, inovatif serta semua pihak yang berkepentingan dapat memahami semua pembahasan yang tertuang dalam dokumen Kurikulum Madrasah.

Selanjutnya, Murtinah dalam pemaparan terkait dokumen Kurikulum Madrasah tahun ajaran 2023/2024 diharapkan bisa membawa madrasah menjadi lebih baik dan mampu meraih tujuan madrasah yang belum tercapai, "Dengan adanya review kurikulum, semoga MTs Muh Karangkajen kedepan memiliki daya tawar tinggi dengan dibuktikan meningkatnya nilai ASPD. Salah satu upayanya yang perlu dilakukan adalah penanganan khusus bagi peserta didik kelas 9," jelasnya.

Lebih lanjut, Drs. Joko Susilo menanggapi bahwa agenda review kurikulum ini dapat menumbuhkan jiwa Persyarikatan Muhammadiyah di lingkungan MTs Muhammadiyah Karangkajen baik dari pendidik, tenaga pendidik dan khususnya dalam rangka mencetak kader Persyarikatan yang berkemajuan.

Dari Kurikulum Madrasah yang menjadi acuan kegiatan dalam satu tahun ajaran, Ia menghimbau agar semua kebutuhan tertuang dan dituliskan dalam kurikulum, "Tulis apa yang dilakukan dan tulis apa yang akan dilakukan." Tutup Drs. Joko Susilo. (EkaS/Guf)