Mohon tunggu...
Majelis Dikdasmen dan PNF DIY
Majelis Dikdasmen dan PNF DIY Mohon Tunggu... Lainnya - Majelis Dikdasmen dan Pendidikan Nonformal D.I. Yogyakarta

Informasi Terkini Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah dan Pendidikan Nonformal Daerah Istimewa Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Siswa SMA Muhammadiyah Bantul Ciptakan Inovasi Cek Kesehatan Berbasis Aplikasi

29 Mei 2023   13:32 Diperbarui: 29 Mei 2023   14:11 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim SMA Muhammadiyah Bantul, Yogyakarta dalam ajang IYSA di UIN Sunan Gunung Djati, Bandung (Foto: Istimewa)

Tim peneliti SMA Muhammadiyah Bantul (Muhiba) Yogyakarta kembali berhasil menorehkan prestasi pada ajang internasional. Tim peneliti SMA Muhiba meraih medali silver dalam ajang International Young Scientist Association (IYSA). IYSA merupakan ajang bergengsi bagi para peneliti muda untuk senantiasa berpikir ilmiah. Kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan siswa dan mahasiswa dalam bidang penelitian ilmiah serta mampu mengintegrasikan ilmu pengetahuan dengan ilmu agama.

Dalam kegiatan yang berlangsung pada 23-27 Mei 2023 di Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung ini, sebanyak 321 tim peneliti dari 14 negara berpartisipasi sebagai peserta lomba. Beberapa negara tersebut di antaranya Indonesia, Thailand, Korea Selatan, India, dan beberapa negara lain. Termasuk tim peneliti muda SMA Muhiba yang ikut serta meramaikan lomba tersebut.

Adapun penelitian yang diusung oleh Tim Peneliti SMA Muhiba yaitu Vonny Rizanti Syairtha, Norma Nisa Yuny Fajar Ayu, dan Aisyah Naila Basuki berjudul "N-VY APP: Maternal and Child Health Application as a Health Monitoring Media and Educational Tool for Parents and Childern". N-VY App adalah sebuah aplikasi sebagai media monitoring kesehatan dan sarana edukasi bagi orang tua dan anak.

Alasan diciptakannya N - NY APP ini karena tim peneliti SMA Muhammadiyah Bantul menilai masih banyaknya kegagalan dari tumbuh kembang anak di Indonesia yang diakibatkan dari kurangnya pengetahuan yang dimiliki oleh orang tua.  Sehingga, dengan melakukan inovasi  modern berbasis aplikasi yang dapat diakses secara luring dan diakses pengguna di berbagai pelosok daerah ini diharapkan dapat mempermudah pengecekan dan memahami petunjuk kesehatan. (SMA Muhiba/gfrn)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun