Secara etimologis, akidah berarti sesuatu yang ditetapkan atau yang diyakini oleh hati dan perasaan. Sementara secara terminologis, akidah adalah kepercayaan yang dipegang oleh orang-orang beriman atau tali yang mengokohkan hubungan orang-orang beriman dengan Allah SWT. Dengan demikian, Aqidah Islam adalah keimanan yang teguh dan konsisten, yakin kepada Allah (dengan tauhid dan ketaatan kepada-Nya), percaya kepada malaikat-Nya, Rasul-Nya, Kitab-Kitab-Nya, Hari Akhir, takdir baik dan buruk, serta beriman kepada segala sesuatu yang beriman.
Aqidah Islam sebagai Landasan Utama
Ajaran Islam dibagi menjadi dua bagian utama, yakni keyakinan (aqidah) dan perbuatan (akhlak). Aqidah Islam menjadi pondasi utama yang menopang akhlak muslim. Keimanan yang teguh kepada prinsip-prinsip dasar aqidah membentuk dasar pembinaan dan pengembangan akhlak muslim. Oleh karena itu, memperbaiki akhlak muslim harus dimulai dengan menguatkan aqidah Islam.
Hubungan Antara Aqidah dan Akhlak
Ajaran Islam dibagi ke dalam dua bagian, yakni keyakinan dan perbuatan. Keyakinan dinamakan aqidah, sedangkan perbuatan dinamakan akhlak yang dibagi menjadi akhlak kepada Allah, kepada sesama manusia, kepada alam, dan kepada lingkungan hidup. Akidah merupakan panduan bagi orang-orang beriman untuk meyakini Allah satu-satunya Ilah yang menciptakan manusia.
Hubungan antara aqidah dan akhlak dapat dijelaskan sebagai hubungan antara iman dan amal saleh atau hubungan antara keyakinan dan perbuatan. Aqidah memandu akhlak, dan sebaliknya, akhlak dipandu oleh aqidah. Dengan adanya aqidah yang kokoh, seorang muslim dapat memahami tujuan hidupnya secara jelas, memiliki keteguhan hati, tidak putus asa, istikamah, dan mampu mengendalikan diri dalam menghadapi berbagai tantangan.
Akidah sebagai Landasan Kekuatan Pribadi
Akidah adalah landasan yang menyangga akhlak muslim. Di atas landasan akidah, akhlak dan kepribadian muslim berdiri dengan tegak. Dengan akidah yang tertanam kuat pada jiwa, seorang muslim memiliki tujuan hidup yang jelas, keteguhan hati, tidak putus asa, istikamah, dan mampu mengendalikan diri dalam menghadapi berbagai kekuatan yang menggoyahkan pendirian muslim.
Internalisasi Nilai Akhlak melalui Penguatan Aqidah
Internalisasi nilai akhlak merupakan suatu proses penanaman nilai seseorang melalui pembinaan dan bimbingan, yang membentuk pola pikir dalam melihat makna realitas pengalaman. Bentuk internalisasi nilai akhlak terdiri atas akhlak terhadap Allah, akhlak terhadap sesama manusia, dan akhlak terhadap lingkungan. Dalam mewujudkan akhlak yang baik, diperlukan penguatan aqidah, yang dapat dilakukan dengan cara mengesakan Allah dalam Rububiyah-Nya, mengesakan Allah dalam uluhiyah, dan beriman kepada nama dan sifat Allah.
Maka dari itu, Aqidah Islam memegang peranan yang  penting dalam membentuk karakter dan akhlak muslim. Hubungan erat antara aqidah dan akhlak menjadi pondasi kokoh yang mendukung kehidupan seorang muslim. Oleh karena itu, penguatan aqidah merupakan langkah awal yang tidak bisa diabaikan dalam perjalanan pembentukan akhlak yang baik dan berintegritas.