Mohon tunggu...
Dika Satria
Dika Satria Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Choirul Huda Tutup Usia, Edy Rahmayadi Sampaikan Duka Cita di Akun Twitternya

16 Oktober 2017   21:58 Diperbarui: 16 Oktober 2017   22:01 1580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kepergian kiper utama Persela Lamongan, Choirul Huda benar - benar telah membawa duka mendalam bagi persepakbolaan nasional. Rasa duka cita ini juga turut dirasakan oleh Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi.

Melalui akun Twitter pribadinya, putra daerah Sumatera Utara itu menyatakan rasa bela sungkawanya beberapa saat setelah terjadinya tragedi tersebut.

"Innalillahi wainna ilaihi rooji'un. Turut berduka cita atas meningalnya kiper @PerselaFC Choirul Huda @pss_fai," tulisnya.

Senada dengan ketua umumnya, PSSI  juga mengungkapkan rasa bela sungkawanya secara organisasi melalui akun Twitter resminya tak lama setelah meninggalnya Choirul Huda.

Choirul Huda meninggal dunia setelah sempat tak sadarkan diri akibat mengalami benturan atau tabrakan keras dengan rekan se timnya, Ramon Rodrigues saat berusaha menghalau penyerang Semen Padang, Marcel Sacramento di depan mistar gawang.

Setelah terjadinya benturan keras tersebut, kiper berusia 38 tahun itu tampak meringis kesakitan sebelum tiba - tiba pingsan tak sadarkan diri. Tim medis pun langsung bergerak cepat ke lapangan guna memberikan pertolongan medis ke Choirul.

Choirul tadinya sempat diberikan alat bantu pernapasan dari tabung oksigen. Namun, pemain yang membela Persela Lamongan sejak tahun 1999 ini terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit karena belum juga sadarkan diri. Sesampainya di rumah sakit, Choirul langsung ditangani di ruang ICU. Namun, setelah dokter berupaya keras melakukan berbagai penanganan, Choirul pun tak tertolong dan menghembuskan nafasnya yang terakhir di rumah sakit. Tim dokter menyatakan bahwa Choirul mengalami perhentian nafas dan detak jantung akibat mengalami trauma fisik pasca benturan tersebut.

"Choirul Huda mengalami trauma benturan dengan sesama pemain, sehingga terjadi apa yang kita sebut henti napas dan henti jantung. Oleh teman-teman medis di stadion sudah dilakukan penanganan pembebasan jalan napas dengan bantuan napas. Kemudian dirujuk ke UGD (Unit Gawat Darurat) RSUD dr Soegiri," Kata Dokter Spesialis Anastesi, Yudistiro Andri Nugroho.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun