Maraknya aksi begal yang tengah melanda kota Medan saat ini telah banyak memakan korban jiwa dan luka parah. Aksi begal tersebut secara tidak langsung telah membuat sebagian besar warga Medan merasa was-was. Padahal keamanan masyarakat sangatlah penting untuk diperhatikan, khususnya oleh pemerintah. Sebagai negara yang sudah mereka selama 72 tahun lebih, keamanan masyarakat merupakan suatu bentuk implementasi dari makna kemerdekaan tersebut.
"Dalam 1 x 24 jam kita berada di luar rumah, kita harus aman, itulah implementasi dari merdeka. Kalau belum bisa seperti itu, berarti kita belum merdeka," kata Pangkostrad Letjen Edy Rahmayadi.
Mengetahui adanya korban begal yang tengah dirawat di Rumah Sakit, membuat hati Jendral bintang tiga tersebut terpanggil. Dia memilih melangkahkan kakinya terlebih dahulu ke Rumah Sakit Putri Hijau, Medan, untuk menjenguk 2 orang korban begal sebelum menghadiri acara Trabas Medan Bareng Pangkostrad di Lapangan Benteng, Makodim 0201/BS Medan.
Tindakan kejahatan yang tengah marak di Kota Medan ini menjadi perhatian serius Letjen TNI Edy Rahmayadi. Menurutnya pemberantasan kasus begal ini harus ditangani serius oleh semua pihak, baik oleh aparatur pemerintah maupun masyarakat.
"Begal harus diberantas dan semua kasus begal ini dilakoni oleh para pecandu narkoba. Saya yakin Kapolda Sumut bisa memberantas kasus begal ini. Namun masyarakat diharapkan ikut serta dalam membantu tugas aparat," ucap Edy saat menjenguk korban begal di RS. Putri Hijau (7/10).
Menjadi korban begal tentu akan meninggalkan trauma tersendiri. Inilah yang membuat Pangkostrad Edy memberikan bantuan kepada kedua korban, baik secara moril ataupun materil. Bahkan Pangkostrad juga akan menanggung seluruh biaya pengobatan kedua korban begal tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H