Mohon tunggu...
UNNES GIAT 9 DESA TLOGOTIRTO
UNNES GIAT 9 DESA TLOGOTIRTO Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Semarang

Universitas Negeri Semarang menjadi salah satu penggerak KKN (Kuliah Kerja Nyata) di Desa Tlogotirto, Kabupaten Grobogan untuk meningkatkan potensi desa yang ada. Melalui program kerja yang dibuat, KKN ini berdampak positif pada masyarakat sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemikiran Aliran Kelembagaan dan Relevansinya dengan Perekonomian Indonesia Masa Kini

10 Desember 2023   15:50 Diperbarui: 10 Desember 2023   18:54 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan memunculkan aliran ekonomi kelembagaan. Hal ini merupakan reaksi akibat ketidakpuasan terhadap aliran ekonomi neoklasik. Ekonomi Kelembagaan memandang ilmu ekonomi menjadi kesatuan dengan ilmu sosial, seperti psikologi, politik, sosiologi, sejarah, antropologi, dan hukum.

Penerapannya di Indonesia terjadi pada reformasi sektor keuangan pada akhir 1990-an yang melibatkan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk meningkatkan stabilitas ekonomi dan sistem keuangan.

Selain itu, kebijakan pertanian yang melibatkan Kementerian Pertanian dan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian dalam mengelola dan mengembangkan sektor pertanian Indonesia juga mencerminkan pendekatan ekonomi kelembagaan. Berikut akan disajikan beberapa pemikiran kelembagaan beserta relevansinya di Indonesia, yaitu:

Aliran Kelembagaan Lama

1. Pemikiran Thorstain B.Veblen

Salah satu pemikiran Veblen yang paling terkenal adalah teori konsumsi yang mencolok (conspicuous consumption). Teori ini menyatakan bahwa konsumsi barang dan jasa tidak hanya didasarkan pada kebutuhan, tetapi juga pada keinginan untuk menunjukkan status sosial.

Dalam masyarakat modern, konsumsi barang dan jasa mewah telah menjadi simbol status sosial. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya permintaan akan barang dan jasa mewah, seperti mobil mewah, rumah mewah, dan pakaian bermerek.

2. Pemikiran John R. Commons

Beberapa konsep penting yang diperkenalkan oleh Commons dalam aliran ekonomi kelembagaan lama yaitu Hukum, Kepentingan Bersama dan Peran Negara. Pemikiran ini menekankan pada peran penting pemerintah dalam mengatur kegiatan ekonomi, dan konsep kepentingan bersama serta peran negara masih menjadi faktor kunci dalam mencapai tujuan ekonomi yang berkelanjutan.

3. Pemikiran Wesley Clair Mitchell

Melalui karyanya, Mitchell memberikan kontribusi besar pada pengembangan penelitian ekonomi di Amerika Serikat, dan prinsip-prinsipnya dapat diterapkan dalam analisis kelembagaan ekonomi Indonesia.

Keberhasilannya mendirikan NBER menciptakan landasan bagi penelitian ekonomi empiris di tingkat nasional, dan pendekatannya yang tidak terikat pada teori tertentu dapat membantu mengidentifikasi peran kelembagaan dalam membentuk siklus ekonomi.

Pendekatan Mitchell terhadap siklus ekonomi relevan dalam konteks kelembagaan ekonomi Indonesia. Misalnya, analisis cermat data empiris dapat membantu memahami dan mengatasi siklus ekonomi Indonesia, dengan memperhatikan faktor-faktor kelembagaan seperti kebijakan pemerintah, peran bank sentral, dan dinamika pasar finansial lokal.

4. Pemikiran Clarence E. Ayres

Pemikiran ini menolak asumsi dasar teori ekonomi klasik, seperti rasionalitas sempurna dan pasar bebas, karena menurutnya, asumsi tersebut tidak mencerminkan realitas masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun