Mohon tunggu...
Dika Ayu
Dika Ayu Mohon Tunggu... Lainnya - writer

Edukasi, Kesehatan, blog

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar

Sinergi Untuk Kesembuhan: Kolaborasi Multisektor dalam Penanganan TBC RO

28 September 2024   13:05 Diperbarui: 28 September 2024   13:07 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Dokumentasi Kegiatan

Delapan Mahasiswa Yang sedang Melaksanakan Magang Campus Leaders Program (CLP) Bakrie Center Fundation dan Magang Mandiri yang bermitra dengan Yayasan Mentari Sehat Indonesia  turut serta dalam acara "Pertemuan Dukungan Pasien TBC Resisten Obat (TBC RO)", yang merupakan kolaborasi antara Mentari Sehat Indonesia (MSI) Demak, Dinas Kesehatan, dan BAZNAZ ( Badan Amil Zakat Nasional) Kab. Demak.

Acara "Pertemuan Dukungan Pasien TBC RO"  pada Kamis, 19 September 2024 pukul 09.00 - 11.30 WIB di RSUD Sunan Kalijaga Demak, yang dihadiri 28 Pasien TBC RO adalah salah satu upaya penting yang dilakukan untuk memberikan pendampingan, dukungan, dan edukasi bagi para pasien yang sedang menjalani perawatan. Dalam acara ini, kolaborasi antara pihak-pihak terkait seperti Dinas Kesehatan, BAZNAS, dan Yayasan Mentari Sehat Indonesia bertujuan untuk memperkuat dukungan bagi pasien TBC RO, baik dari segi medis maupun psikologis Pasien

Selain memberikan dukungan kepada pasien, acara ini juga menyajikan edukasi kesehatan. Salah satu sesi edukasi Kesehatan adalah pembahasan terkait Diabetes Melitus (DM) yang disampaikan oleh Dr. M. Ariful Basyar, Sp.PD, dokter spesialis penyakit dalam dari RSUD Sunan Kalijaga. Dalam materi ini, Dr. Ariful menekankan pentingnya menjaga pola makan dan pola hidup sehat bagi pasien TBC RO, terutama yang memiliki penyakit Diabetes. Edukasi ini diharapkan dapat membantu pasien dalam menjalani pengobatan serta memperbaiki kualitas hidup mereka melalui gaya hidup yang lebih sehat dan teratur.

Tak hanya dari sisi medis, dukungan psikologis juga diberikan dalam acara ini oleh Jenny Nugraheni Riyan Irawan, S.Psi., M.Psi., seorang psikolog dari RSUD Sunan Kalijaga. Jenny memberikan edukasi terkait manajemen pengendalian stres bagi para pasien penderita TBC RO, yang seringkali mengalami tekanan emosional akibat penyakit mereka. Edukasi ini penting untuk membantu pasien dalam mengelola Kesehatan mental mereka dan meningkatkan motivasi untuk sembuh.

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) memainkan peran sentral dalam acara ini, terutama dalam memberikan dukungan kepada pasien TBC RO yang membutuhkan bantuan. Melalui program zakat dan infak yang dikelola secara profesional, BAZNAS berkontribusi dalam memberikan bantuan kebutuhan sehari-hari bagi pasien dari keluarga kurang mampu. Salah satu bentuk bantuan konkret dari BAZNAS adalah penyediaan sembako (bantuan pangan pokok) kepada pasien TBC RO, yang diharapkan dapat meringankan beban ekonomi mereka selama menjalani proses pengobatan.

Bantuan sembako yang diberikan oleh BAZNAS mencakup kebutuhan pangan dasar seperti beras, minyak, dan bahan makanan bergizi lainnya. Ini sangat penting karena pasien yang menderita TBC RO membutuhkan asupan gizi yang cukup untuk mendukung proses penyembuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh mereka. Dukungan ini tidak hanya membantu pasien secara fisik, tetapi juga memberikan dorongan moral, karena mereka merasa tidak sendirian dalam perjuangan melawan penyakit.

Ketua MSI Demak, Pupung Ulin Nuha, Amd. Kep dalam sambutannya, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menangani Masalah Kesehatan Terutama Tuberkulosis, "Kolaborasi antara pemerintah, lembaga sosial, dan sektor filantropi adalah kunci untuk memberikan dukungan kepada para pasien. Tidak hanya dari segi pengobatan medis, tetapi juga dukungan psikososial dan finansial sangat diperlukan untuk memastikan pasien dapat sembuh dengan baik dan tidak kembali jatuh ke dalam kondisi yang sama."

Dalam Kesempatan yang berbeda Dinda Putri Lestari salah satu Mahasiswa Magang mengungkapkan kesannya terhadap acara ini Ia merasa sangat terkesan dengan semangat dan keteguhan para pasien dalam menghadapi tantangan kesehatan mereka. Dinda menyatakan, "Kegiatan ini sangat membuka mata saya tentang betapa pentingnya dukungan tidak hanya dari segi medis, tetapi juga dukungan moral dan psikologis bagi para pasien. 

Terlibat langsung dalam kegiatan ini membuat saya lebih memahami bahwa kesembuhan bukan hanya soal obat-obatan, tetapi juga semangat untuk bangkit. Kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk BAZNAS, Dinas Kesehatan, dan Yayasan Mentari Sehat, memberikan dampak yang luar biasa bagi para pasien. Saya merasa beruntung bisa menjadi bagian dari inisiatif ini dan belajar banyak tentang empati serta pentingnya peran komunitas dalam mendukung kesehatan masyarakat."

Pernyataan Dinda mencerminkan antusiasme generasi muda dalam ikut serta dalam program kemanusiaan yang memberikan dampak nyata bagi masyarakat, serta pentingnya pembelajaran di luar kelas yang lebih mendalam terkait isu-isu sosial dan kesehatan.

TBC bisa disembuhkan, mari kita bersama-sama atasi perluasan penularan TBC. TOSS TB (Temukan Obati Sampai Sembuh)


Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun