Hai! Kembali lagi bersua di tulisan ini. Mungkin sebagian dari kalian bertanya-tanya kenapa jangan membuat mantan menyesal setelah putus? Apa salah? Hmm menurutku hal itu tidak bijak untuk dilakukan.Â
Setelah memutuskan untuk berpisah, dua individu kembali fokus dengan kehidupannya masing-masing. Dua individu tersebut harus tetap melanjutkan hidup, dengan atau tanpa adanya dia lagi. Lalu apa yang salah dari mencoba untuk membuat mantan menyesal? Jawabannya adalah salah besar. Ketika sudah memutuskan untuk berpisah, manusia seharusnya fokus dengan 'dirinya sendiri' fokus dengan pencapaiannya, pendidikan, karir, atau apa pun itu yang membuat diri menjadi berkembang.
Ketika manusia ingin orang lain 'terkesan' atau 'menyesal' karena telah menginggalkannya, justru orientasi dari 'perubahan' kita adalah orang lain dan bukan diri sendiri. Nantinya jika dia tidak menyesal atau bahkan tidak peduli dengan kehidupan kita, justru kita yang akan sakit hati dan terpuruk karena mantan tidak peduli dengan hidup kita.
Jadi, sembuhlah dengan dirimu sendiri, sembuhlah karena kamu ingin dirimu lebih baik lagi, sembuhlah dengan fokus terhadap apa pun yang ada di depanmu, bukan jutsru sibuk mencari validasi dari orang lain. Kamu hebat dengan segala hal yang kamu coba lakukan dan coba kamu usahakan.Â
Hidup harus tetap berjalan dan kamu harus berusaha untuk menata kembali kepingan-kepingan hatimu yang hancur. Kamu harus kembali menata mimpi-mimpi baru yang akan kamu lakukan. Kamu harus kembali sembuhkan dirimu sendiri. Jangan sendirian ya? Libatkan Tuhan dalam apa pun kondisimu, kau mungkin melupakan-Nya, tapi Dia tidak akan pernah melupakan-Mu. Begitulah kasih sayangnya yang tulus kepada hamba-Nya.
Selamat bertumbuh, selamat berproses!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H