Hai frens, mungkin kita udah gak asing lagi sama yang namanya toxic relationship, atau mungkin beberapa dari kita pernah berada di dalam suatu hubungan yang seperti itu? Tidak jarang, orang-orang yang berada di dalam suatu hubungan yang toxic akan sulit keluar dari lingkaran tersebut, entah apa penyebabnya. Mungkin saja karena sudah terlalu nyaman bersama sehingga untuk melepaskan akan jauh lebih sakit. Mungkin bahasa yang digunakan adalah "sama kamu sakit, tapi kalau engga sama kamu lebih sakit". Kata-kata tersebut yang menjadi alasan orang-orang sulit keluar dari lingkaran itu.
Kenangan itu melekat, mungkin kamu dengan dia sudah berjalan bertahun-tahun? Sehingga banyak hal yang sudah kau lewatkan dengannya, banyak moment penting dihidupmu yang dihadirkan oleh dia, banyak perlakuan-perlakuan manipulatif sehingga kamu merasa bahwa itu adalah perlakuan yang spesial untukmu. Namun, tetap saja itu bukan berati kamu harus merasakan rasa sakit yang berkepanjangan, kan?
Tidak bisa dipungkiri bahwa melepas seseorang yang sudah menjadi kebiasaan kita itu tidak mudah, tetapi jika hanya untuk menyakiti diri sendiri, buat apa? Percayalah seumur hidup itu terlalu lama jika dihabiskan dengan orang yang salah, seumur hidup itu terlalu lama untuk menyiksa diri sendiri. Lebih baik sakit sebentar, setelah itu sembuh daripada harus menderita seumur hidup. Jika menganggap dia akan berubah untukmu tentu saja sulit, karena berubah itu bukan demi orang lain, melainkan kemauan yang ada di dalam diri sendiri.
Get it off dan sembuhkan dirimu bersama dengan air mata. Awal-awal memang berat dan akan selalu teringat dengan kenangan itu, tetapi lambat laun, semuanya akan berubah dan nantinya kamu akan berterima kasih kepada dirimu sendiri karena telah berhasil menyelamatkan diri dari seseorang yang salah, dari seseorang yang hanya menghancurkan dirimu dan semua mimpi-mimpimu. Kamu akan sembuh, kamu akan tumbuh dengan baik, kamu akan tumbuh dengan hebat, kamu akan menemukan seseorang yang lebih baik, yang akan lebih menghargai dirimu sendiri.
Selamat menyembuhkan diri!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H