Mohon tunggu...
Dika Gaharu
Dika Gaharu Mohon Tunggu... -

|PART OF #REDHOTCHILIPEPPERS|86 TEAM|TELKOM UNIVERSITY'13|#FUTSAL113SHS| ARSENAL FC #COYG #VCC

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Tan Malaka Presiden Kedua Republik Indonesia

28 Maret 2014   23:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:20 726
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tan Malaka Presiden Kedua Republik Indonesia

Tan malaka lahir di sumatra barat 2 juni 1897. Mungkin tidak banyak yang mengenal Tan Talaka, apa lagi generasi muda seperti kita,dia tidak tenar seperti bung Hatta, tidak segagah seperti Soedirman, tidak sepintar B.J Habibi, namun dia seorang penulis, revolusioner, pemberontak yang disaat dia berkata, kata itu mengalahkan ketenaran bung Hatta,lebih gagah dari Soedirman,dan membuat orang pintar seperti B.J Habibi menjadi teramat bodoh dengan kata katanya.

Beliau sudah hatam dengan penjara penjara, tempat pembuangan yang berada di indonesia namun tidak sekali pun dia diadili oleh semua penjara yang pernah menjadi rumahnya. Lahir disumbar menjadi buruan di australia amerika singapura,menempati puluhan penjara di indonesia sampai diburu diamati intel bahkan orang paling dicari oleh FBI pada saat itu.

Dia seorang anggota PKI (Partai Komunis Indonesia), salah satu partai bahkan satu satunya partai yang dibenci oleh bangsa indonesia, ya benar dia petinggi PKI. Bayah banten adalah tempat pertama pertemuannya oleh Sekarno namun Soekarno tidak mengetahui bahwa dia adalah Tan Malaka karena saat itu Tan Malaka menyamar menjadi Ilyas Hussein. Semua hidupnya dihabisi oleh penyamaran maka tidak asing dia memiliki banyak nama samaran.

Disaat Soekarno mengenal jauh Tan Malaka yang saat ini tulisannya menjadi banyak inspirasi, sangat menghargai beliau dan mengagumi tulisan serta gerilyawan beliau dalam menghantam batu keras penjajahan pastinya dalam memperjuangkan kemerdekaan indonesia. Kedekatan Soekarno dan Tan Malaka terjalin sangat erat walaupun kadang kala Tan Malaka menentang pidato pidato bung Karno namun itu salah satu bumbu penyedap dalam sebuah pertemanan.

Persis pada malam takbiran September 1945 terjadi rapat gelap di rumah dokter pribadi Soekarno jl kramat raya, jakarta pusat. Ada rapat antara 2 orang yaitu Soekarno dan 1 orang misterius bernama Abdul Razak yang belakangan diketahui itu adalah nama samaran Tan Malaka. Tan Malaka mengajukan dirinya untuk menjadi pengganti pucuk kepemimpinan bung Karno dan bung Hatta bila mana beliau berdua di tangkap, diasingkan atau dibunuh oleh penjajah.

Pada rapat kedua berlangsung dikediaman Mr. Ahmad SoebarDjo Oktober 1945,dirapat itu hadi pula bung Hatta dan Ahmad Soebarjo. Masing -masing mengusulkan nama untuk menjadi pemimpin seandainya terjadi kekosongan pemerintahan dan bung Karno mengajukan nama Tan Malaka sebagai pewaris tunggal,sedangkan bung Hatta yang tidakterlalu dekat dengan Tan Malaka mengajukan nama Sjahrir dan Wongsonegoro. Sementara, Mr. Ahmad Soebardjo mengusulkan Iwa Sumantri. Jadi, urutan pertama tetap Tan Malaka, diikuti dengan Sjahrir, Wongsonegoro, dan Iwa Sumantri.

Ini menjadi catatan sejarah yang sengaja “ dihilangkan “ . Sebab inilah sejarah tentang pewaris kepemimpinan Republik Indonesia yang sah, jika terjadi apa – apa pada dwitunggal maka Tan Malaka yang menjadi penggantinya,bukan Soedirman,Ahmad Yani bahkan Soeharto sekali pun. Inilah salah satu sejarah dari ratusan sejarah yang sengaja dihilangkan pada rezim orde baru.

“ Jika saya tiada berdaya lagi, saya akan menyerahkan pimpinan revolusi kepada seorang yang telah mahir dalam gerakan revolusioner, Tan Malaka..,” ujar Soekarno saat itu. Jelas sekali ini adalah salah satu mandat langsung dari Presiden Republik Indonesia,bukan mandat supersemar,bukan pula pembentukan pemerintahan darurat yang seharusnya memimpin kala bung Karno dan Hatta di asingkan tapi Tan Malaka seorang ahli revolusi,seorang yang pertama kali memperkenalkan kata Naar de Repoeblik Indonesia (Menuju Republik Indonesia) pada 1925,seseorang yang bersama Soedirman menolak perundingan,dan orang yang berseberangan paham dengan Hatta-Sjahrir yang memilih jalan lunak kepada Belanda.

Tahun 1948 dwitunggal ditangkap dan jadi kekosongan maka dari itu Tan Malaka mendeklarasikan dirinya sebagai pengganti pucuk kepemimpinan. Namun sikapnya tersebut dianggap memberontak dan memanfaatkan situasi,maka dari itu banyak sekali orang/organisasi yang tidak suka dengan Tan Malaka. Terjadi kesimpangsiuran informasi,banyak yang mengejar dia mulai dari PKI partai dia dahulu hingga suruhan Soeharto seperti dibuku “ 151 konspirasi dunia” yang salah satu dari 151 membahas Tan Malaka dan konspirasi Soeharto. Terjadi perpecahan di TKR (tentara rakyat indonesia) pimpinan Jendral Soedirman. Pada tahun 1949 tepatnya bulan Februari Tan Malaka hilang tak tentu rimbanya, mati tak tentu kuburnya di tengah-tengah perjuangan bersama Gerilya Pembela Proklamasi di Pethok, Kediri, Jawa Timur dibunung oleh TNI. Tapi akhirnya misteri tersebut terungkap juga dari penuturan Harry A. Poeze, seorang Sejarawan Belanda yang menyebutkan bahwa Tan Malaka ditembak mati pada tanggal 21 Februari 1949 atas perintah Letda Soekotjo dari Batalyon Sikatan, Divisi Brawijaya.

Dibuat oleh : Dika Gaharu F.A

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun