KEDIRI -- Disaat pandemi yang telah dihadapi seluruh dunia bahkan juga dirasakan oleh bangsa ini, yang dimana dapat mengancam keadaan kondisi dan keberadaan kebudayaan seni tradisional di masyarakat. Di kondisi seperti ini sangat mempengaruhi kegiatan keseharian sehari-hari yang dapat mengubah pola hidup dan kegiatan sehari-hari. Dikarenakan generasi lebih tertarik kepada teknologi yang ada saat ini daripada mempelajari maupun melestarikan budaya sebagai identitas generasi muda Indonesia terkhusus generasi muda Hindu.
Alangkah baiknya jika antara teknologi dan pelestarian seni budaya di lakukan dengan secara seimbang, akan tetapi banyak faktor yang membuat generasi muda lebih cenderung mengabaikan pelestarian budaya salah satunya minder dan juga karena pandemi jadinya semua orang di beri batasan dalam melakukan kegiatan di luar rumah.Â
Indonesia merupakan negara yang memiliki beberapa pulau yang setiap pulau memiliki beberapa suku dan budaya bahkan keindahan alamnya merupakan salah satu tempat yang dapat menjadi sebuah kebudayaan dalam tempat tersebut yang dimana memiliki nilai yang tak terhingga daripada negara lainnya dan harus dilestarikan. Karena dari kebudayaan tersebut bisa memberikan magnet kepada para wisatawan baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri yang dapat menjunjung pada ekonomi pada masyarakat setempat, dari hal tersebut seharusnya dari para generasi muda kita memiliki pandangan luas yang dimana pelestarian kebudayaan itu sangat penting untuks kemajuan bangsa tersebut.
Maka dari itu ada cara untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air melalui seni dan budaya pada generasi muda Hindu itu perlu adanya dorongan yang dapat menggugah kesadaran mereka terhadap mereka terhadap aset seni dan budaya yang dimiliki oleh bangsa ini. Peradah Sekaran mengadakan pelatihan seni tradisional pada generasi muda di balai Banjar Pura Setya Dharma Desa Sekaran yang dimana dari pelatihan tersebut akan di lakukan pementasan pada hari tari dunia yang akan dilaksanakan pada 5 Mei 2022 di Banjar Pura Setya Dharma Desa Sekaran. Kegiatan ini dihadiri oleh phdi desa Drs. Muji armunis (55) beserta jajajarannya.
Tujuan dilaksanakan kegiatan ini untuk memberikan motivasi kepada generasi muda Hindu untuk lebih percaya diri dalam melestarikan dan mempertahankan kesenian kebudayaan setempat, karena kebudayaan merupakan bagian dari tri kerangka agama Hindu. Adapun beberapa tari an yang di berikan pada pelatihan tersebut yakni antara lain Tari Remo, Tari Bapang dan Tari Gambyong. Tari Remo yakni tari kebesaran warga Provinsi Jawa Timur, biasanya tarian ini digunakan untuk menyambut tamu-tamu Agung seperti tamu undangan yang penting. Selain itu ada juga Tari Bapang, tari ini merupakan salah satu tarian maskot dari Kabupaten maupun Kota Malang, dimana tarian ini memiliki makna yakni Panji. Sedangkan tari Gambyong memiliki makna sebagai tari penyambutan oleh masyarakat Jawa klasik.
" Eksistensi kebudayaan di Indonesia sangat dibutuhkan pada saat saat pandemi seperti ini, karena untuk membangunkan rasa cinta tanah air kepada generasi muda Hindu. " Ujar Ketua PHDI Desa Sekaran. Beliau juga sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh Peradah Desa Sekaran yang dimana sebelumnya jarang sekali ada kegiatan tersebut. Dengan diadakannya kegiatan ini semoga bisa dapat membangun semangat baru untuk generasi muda Hindu dalam pelestarian kebudayaan di Indonesia.
Selain itu Bagus Ardiatmoko ketua Peradah desa Sekaran (30) juga memiliki tujuan lain yang dimana untuk membangun solidaritas antar sesama umat. " selain untuk melestarikan kebudayaan ini, kegiatan ini diharapkan juga dapat memper erat persaudaraan antar sesama umat yang dimana untuk menjadikan generasi yang berkarakter dan berbudaya. " ujar Ketua Peradah. Dari kegiatan ini diharapkan untuk generasi Hindu dapat kembali untuk menjunjung tinggi kebudayaan yang ada di Nusantara guna untuk mencapai Indonesia yang tangguh.
Melihat antusias banyaknya antusias, PHDI akan menggelar acara ini lagi pada bulanbulan yang dekat. " karena suksesnya acara ini dan banyak antusias warga Hindu pada acara ini, maka kami akan menggelar acara gelar seni lagi pada bulan-bulan yang akan datang." Ujar Ketua PHDI Desa Sekaran. Dari antusias ini diharapkan akan terus ter lestarikannya budaya Nusantara yang telah ditinggalkan oleh leluhur nenek moyang kita.
Kegiatan ini juga bisa dilaksanakan karena mendapat dukungan dari beberapa pihak elemen, tanpa terkecuali yakni peran para orang tua. Dimana peran orang tua tersebutlah yang bisa menyebabkan anak-anak mau melakukan kegiatan perdana ini dengan senang tanpa adanya suatu paksaan yang terjadi.
Seperti contoh Ariska Ratna Sari ( 34 ) menyatakan bahwa "Kegiatan ini akan berjalan dengan baik apabila semua elemen berkontribusi untuk mendukung penuh kegiatan anak-anak yang bersifat positif apalagi dalam hal kebudayaan. Saya rasa itu penting, karena di era sekarang ini kita perlu memberikan pembelajaran dan pengetahuan mengenai kebudayaan Nusantara agar anak-anak tetap mengenali dan bangga terhadap kebudayaan Nusantara yang sudah ada sejak jaman dahulu', ujarnya.
Adapun kegiatan ini juga sangat disambut meriah sekali oleh anak-anak di peradah Sekaran ini, karena peradah Sekaran sendiri memiliki lingkungan yang sangat akan melek budaya dan juga selalu melestarikan kebudayaan yang selalu mengaitkan kegiatan agama dengan kebudayaan setempat. Muji armunis juga menjelaskan bahwa " Saya rasa kegiatan dalam hal ini sangat mudah sekali dilaksanakan karena pada dasarnya desa ini sudah memiliki lingkungan yang amat kental terhadap kebudayaan setempat. Terkhusus untuk agama Hindu di desa ini, karena segala kegiatan keagamaan pasti melibatkan suatu kebudayaan dalam kegiatan tersebut", Ujarnya.
Ada beberapa anak-anak yang tergabung dalam kegiatan ini yakni Devi ( 20 ) dan Ayu ( 19 ) mereka adalah para pemuda Hindu desa Sekaran yang juga ikut mensukseskan acara ini. " Saya sangat senang sekali dengan adanya kegiatan ini, karena dengan adanya kegiatan ini kita bisa ikut serta dan mewariskan kekayaan budaya Nusantara yang sudah di berikan oleh leluhur kita. Selain itu kegiatan ini juga dapat menjadi media pembelajaran saya untuk kedepannya dan kebetulan saya sedang menempuh pendidikan di salah satu universitas di Jawa timur dengan mengambil program studi Sendratasik. Semoga saya juga dapat membagikan ilmu-ilmu yang saya dapat di kuliah kepada generasi penerus bangsa semua", Ujarnya. Selain itu ayu juga berpendapat mengenai kegiatan ini " Saya juga sangat senang sekali dengan diadakannya kegiatan ini, semoga kegiatan ini bisa berkelanjutan yang digama harapan saya dapat menemukan para generasi khususnya generasi dalam bidang budaya bisa menjadi lebih baik lagi dan lebih cinta terhadap kebudayaan Nusantara ini".
Kegiatan positif akan berdampak positif pada kita semua, maka dari itu harapan oleh siapapun agar kegiatan ini bisa dijadikan menjadi ivent tahunan yang dimana harapannya dapat memunculkan generasi-generasi baru dalam bidang seni untuk pelestarian seni di Indonesia. ( DK )
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H