Desa Pakembaran, Kecamatan Warungpring, Kabupaten Pemalang (19/01/2024) --. Pada hari jumat (22/12/2023) dilansir dari Kompas,com diberitakan bahwa terdapat kenaikan sebanyak 2.761 kasus aktif Covid-19 di Indonesia. Demi mencegah kenaikan kasus Covid-19 dengan ampuh yaitu dengan menjaga kebersihan tangan kita.
Melihat masalah tersebut, Alfian Dika Zakaria Mahasiswa KKN Tim 1 UNDIP menyelenggarakan progam sosialisasi dan praktik yang berjudul " Pemanfaatan Daun Sirih sebagai Tanaman Herbal dalam Pembuatan Handsanitizer ". Kegiatan ini diikuti oleh Ibu -- Ibu kader PKK yang bertempat di salah satu rumah ibu penyelengga pangajian di Desa Pakembaran, Kec. Warungpring, Kab. Pemalang.
Daun sirih mengandung senyawa saponin, flavonoid, dan tanin. Daun sirih banyak digunakan dalam bidang Kesehatan herbal karena dapat memberikan efek antiseptic, analgesic, mengatasi radang pada gusi, meningkatkan kekebalam tubuh, mengatasi batuk berdarah, dan pengilang bengkak.
Proses pembuatan Hand Sanitizer alami apat dengan mudah dipahami melalui ilustrasi di bawah ini.
Keunggulan hand sanitizer berbahan alami ini terletak pada sifatnya yang tidak menyebabkan iritasi pada tangan dan tidak membuat kulit menjadi kering. Meskipun demikian, karena formulanya terdiri dari bahan alami tanpa adanya bahan pengawet, hand sanitizer yang diracik oleh anggota KKN Kec.Banyuanyar ini memiliki kelemahan, yaitu hanya memiliki daya tahan selama dua minggu hingga satu bulan. Oleh karena itu, penggunaannya disarankan untuk segera habis, karena jika dibiarkan tidak digunakan dalam waktu yang lama, hand sanitizer ini dapat menghasilkan aroma yang kurang menyenangkan.
Alasan dibuatnya progam pemanfaatan daun sirih sebagai tanaman herbal dalam pembuatan handsanitizer demi mempermudah masyarakat dalam menigkatkan kesehatan secara sederhana dan ekonomis, sambil tetap memberikan manfaat kesehatan yang melimpah. Dengan diketahui bahwa daun sirih dan jeruk nipis mengandung senyawa antibakteri dan antimikroba, hal ini diharapkan dapat efektif dalam melawan bakteri dan virus penyakit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H