Malang - Bulan Ramadan merupakan bulan mulia yang paling ditunggu-tunggu kehadirannya oleh umat Muslim dunia termasuk Indonesia . Bulan Ramadan juga dimanfaatkan sebagian kalangan untuk menebar kebaikan. Sering kita jumpai di jalan-jalan dan di beberapa tempat membagikan takjil gratis, baik berupa makanan ringan ataupun nasi. Tujuan utamanya pun adalah untuk membatalkan puasa yang telah dikerjakan selama seharian penuh. Bagi umat Muslim, memberi makanan atau minuman bagi orang lain yang hendak berbuka puasa menjadi kewajiban meskipun hanya seteguk air.
Seperti dikutip dari Buku Saku Sukses Ibadah Ramadhan yang diterbitkan LTN PBNU (2017:21), mengajarkan bahwa orang yang memberi buka puasa dapat memperoleh pahala layaknya orang yang berpuasa tersebut. Nabi Muhammad bersabda, "Barangsiapa memberi buka puasa bagi orang puasa, maka ia mendapatkan seperti pahala orang yang berpuasa, tanpa mengurangi pahala orang yang puasa sedikitpun" (H.R. Tirmizi)
Di kalangan masyarakat sendiri, banyak ditemui menu takjil yang bisa berupa makanan berat nasi beserta lauk pauk ataupun makanan ringan yang berisi jajanan ringan dan minuman air kemasan. Pembagian takjil gratis yang di bagikan kepada warga masyarakat yang sekiranya membutuhkan makanan dan minuman, tujuanya agar pengendara dan pengguna jalan yang tidak sempat berbuka puasa di rumah dapat berbuka puasa di dalam perjalan.
sebanyak 10 mahasiswa UKM Universitas Negeri Malang turun ke jalan dan melakukan aksi sosial tersebut. Kegiatan ini merupakan satu dari begitu banyak aksi sosial yang kerap dilakukan mahasiswa UKM Universitas Negeri Malang. Bahkan kegiatan bagi-bagi takjil ini sudah menjadi agenda tahunan setiap Ramadan.
Aksi bagi-bagi takjil gratis bisa meringankan beban warga yang tidak mampu. Apalagi, dalam kondisi wabah virus Corona banyak warga yang kesulitan mengais rezeki. Pertengahan Ramadan di tengah pandemi corona, mahasiswa menularkan virus kebaikan. Berbagi sedikit rezeki, kepada warga yang saat ini diakui atau tidak banyak yang mengeluh karena pekerjaan dan aktivitas mereka terhambat karena pandemi.
Pembagian takjil dilaksanakan dengan mengelilingi beberapa daerah yang sebelumnya sudah disurvei oleh panitia untuk mencari masyarakat yang membutuhkan. Sebelum berangkat, panitia sudah diberikan pengarahan oleh Ketua Pelakasana mengenai pembagian tim dan kelompok untuk pembagian takjil. Pada pukul 17.00, panitia dan sukarelawan sudah kembali ke titik kumpul untuk persiapan buka puasa.
Saat pembagian takjil kita selalu menaati protokol kesehatan dengan menggunakan masker, sedia handsenitezer dan tidak berkerumun. Oleh karena itu kita membagi beberapa tim saat pembagian takjil agar tidak terlalu berkerumun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H