Mohon tunggu...
Dika Irawan
Dika Irawan Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Hati-hati bisa berhenti mendadak. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Menyudahi Puasa Gelar The Gunners

31 Desember 2013   18:40 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:18 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Arsenal menutup tahun 2013 dengan catatan apik, anak asuh Arsene Wenger berhasil merebut puncak klasemen Liga Premier Inggris, usai mengalahkan tuan rumah Newcastle United dengan skor 0:1. Perjalanan memperebutkan gelar Liga Premier tahun ini masih jauh, persaingan papan atas sangat ketat sedikit saja lengah maka bersiap-siap lah The Gunners harus terlempar dari puncak seperti yang dialami Liverpool. Peluang juara musim ini sangat terbuka, dan Arsenal mempunyai modal yang cukup untuk meraihnya.

Sudah terlalu lama meriam London puasa gelar, terakhir trofi yang mampir ke Emirates adalah FA Cup pada 2005 setelah itu tak ada lagi. Melihat modal yang dimiliki Arsenal tak berlebihan jika musim ini The Gunners mampu membatalkan puasa gelarnya.

Ada tiga modal penting yang dimiliki Arsenal dalam mengarungi kompetisi musim ini. Pertama, Arsenal dibidani manajer paling lama berkarir di Liga Inggris, Arsene Wenger. Manajer kelahiran Strasbourgh, Prancis ini melatih Arsenal sejak tahun 1996. Sebagai manajer terlama harusnya tahun ini miliknya, mengingat dari sisi pengalaman ia sudah meraih beberapa gelar bersama Arsenal, Liga Inggris (1998, 2002, 2004), FA Cup (1998, 2002, 2003,2005) dan final Liga Champion pada 2006.

Peluang semakin terbuka, setelah pesaing utamanya Alex Ferguson memutuskan untuk pensiun dari MU. Tapi ibarat pepatah ‘hilang satu tumbuh seribu’, Ferguson pergi datang lah penantang-penantang tangguh lain yang ingin merasakan panasnya perasingan liga tanah Ratu Elizabeth. Roman Abramovich kembali mendatangkan Jose Mourinho ke Chelsea setelah petualangannya yang sukses di Itali dan Spanyol. Di Inggris Mou bukanlah muka baru, ia pelatih yang disegani setelah sukses memberikan trofi pada klub yang disinggahinya.

Dengan kekuatan finansialnya, Manchester City mendatangkan Manuel Pellegrini ex pelatih Real Madrid dan Malaga yang syarat pengalaman dan prestasi. Selain itu ada manajer Everton, Roberto Martinez aktor dibalik Wigan Athletic merengkuh piala FA, di tepian sungai Mersey lain ada Brendan Rodgers, manajer Liverpool, dan pengganti Ferguson di MU, David Moyes. Masih banyak lagi manajer lain yang siap memberi kejutan. Mereka adalah para penantang yang siap menjegal Arsene Wenger kapan saja di musim ini.

Modal kedua yang dimiliki Arsenal adalah kekuatan finansial klub. Memang Arsenal tidak mempunyai majikan macam Roman Abramovich, dan Syeikh Mansour bin Zayed Al Nahyan yang siap menggelontorkan uangnya kapan saja mereka mau. Manajemen Arsenal berhasil mengelola aset klub, berkat manajemen keuangan yang baik dengan mengelelola belanja pemain yang dibilang ngirit, merchandise, hak siar, dan lainnya kondisi keuangan Arsenal tetap sehat.

Stan Kroenke, pemilik saham mayoritas, menegaskan ia telah berinvestasi di Arsenal untuk memenangkan gelar. "Kita semua di sini mulai dari, fans, pemain, atau Wenger belum senang sampai kami telah memenangkan kejuaraan dan piala, " katanya.

Sementara Alisher Usmanov, pemegang saham terbesar kedua Arsenal, meningkatkan kepemilikannya sampai 30 persen. Kroenke kini memiliki sekitar dua pertiga dari saham dan tidak memiliki kepentingan menjual .

Wenger mengatakan Arsenal menatap musim ini setelah melalui masa transisi saat mereka pindah dari Highbury ke Emirates. Namun sekarang Arsenal berada dalam posisi keuangan yang baik dan siap menjalankan semua strategi, tak menutup kemungkinan kembali mendatangkan pemain kelas dunia, setelah berhasil merumputkan Ozil di Emirates Stadium. “Musim ini misalnya kita telah membeli Ozil . Anda tidak perlu scouting untuk membeli Ozil , yang diperlukan hanyalah uang” .

Modal ketiga adalah squad yang tak berubah dari musim lalu. Setelah ditinggal beberapa bintangnya yang membelot ke klub tetangga atau hijrah kampung halamannya, tahap demi setahap Arsene Wenger kembali membangun kerangka tim. Ia mendatangkan pemain-pemain label bintang dengan harga hemat namun mempunyai prospek cerah, Santi Cazorla, Mertescaker, Giroud, dan Monreal. Sementara pemain lama dipagari dengan kontrak baru seperti Theo Wallcot.

Dalam perjalanannya mereka mulai menunjukan kualitasnya sebagai pemain bintang. Kini Arsene wenger tinggal mencari pemain kelas dunia untuk melengkapi tim. Setelah mendapat restu pemilik saham ia pun mendatangkan mantan pemain Real Madrid, Mesut Ozil untuk melengkapi squadnya.

Terbukti, efek Mesut Ozil sangat terasa di tim. Penampilannya di berbagai laga gelandang asal Jerman itu menunjukan kalau dirinya adalah raja asis. Gol-gol yang lahir dari kaki Giroud, Ramsey, Wallcot lahir dari umpan-umpannya yang sangat terukur dan memanjakan. Ozil seakan melengkapi puzzle yang hilang dari Arsenal, kedatangannya menyempurnakan puzzle itu dalam tim.

Meski demikian, Arsenal masih mempunyai banyak kelemahan. Perjumpaan Arsenal dengan klub-klub besar masih belum meyakinkan. Saat bertandang ke Old Traford, Arsenal menyerah di tangan MU dengan skor 1:0. Kemudian masih di kota yang sama, Manchester City menggasak Arsenal dengan skor mengejukat 6:3. Begitu pula saat menjamu Chelsea, Arsenal harus bermain 0:0 sekaligus memperpanjang rekor Arsene Wenger yang tak pernah menang ketika berjumpa Jose Mourinho.

Kemudian, masih di kandang sendiri Everton berulah dengan memaksa Arsenal bermain draw 1:1. Di Eropa Arsenal walau berhasil keluar dari grup neraka dan melaju di fase knock out, di pertandingan terakhir harus menelan kekakalahan 2:0 dari Napoli.

Banyak PR yang harus segera diselesaikan Arsene Wenger, kalau ingin mendapatkan gelar musim ini. Memperbaiki catatan saat bertemu tim besar baik di domestik maupun di Eropa dan mendatangkan pemain kelas dunia, rasanya dapat dijadikan salah satu solusi menyempurnakan squad yang sudah ada. Semoga di tahun 2014, Arsenal dapat berjaya kembali di Liga Inggris.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun